> >

Gara-Gara Memuji Putin, Trump Diserang Mantan Wakil Presidennya Sendiri

Krisis rusia ukraina | 5 Maret 2022, 12:06 WIB
Mantan Wakil Presiden AS Mike Pence menyerang Donald Trump, yang sebelumnya memuji Vladimir Putin saat Rusia melakukan serangan ke Ukraina, dalam pertemuan dengan para pendonor besar Partai Republik di New Orleans, Jumat (4/3/2022). (Sumber: AP Photo/Manuel Balce Ceneta, File)

NEW ORLEANS, KOMPAS.TV - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump diserang mantan wakilnya, Mike Pence, karena sempat memuji Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pence mengatakan tak ada ruang di Partai Republik untuk para pembela Putin.

Hal itu diungkapkan Pence, Jumat (4/3/2022), dalam pertemuan dengan para pendonor besar Partai Republik di New Orleans, AS.

Trump sebelumnya sempat memuji Putin sebagai sosok yang pintar dan cerdas, pada hari Rusia melakukan serangan ke Ukraina.

Baca Juga: Senator AS Sebut Membunuh Putin Satu-satunya Cara Hentikan Serangan ke Ukraina, Rusia Murka

Pence sendiri tak secara langsung menyebut nama Trump, tetapi pernyataannya menargetkan pujian Trump untuk Putin, dan tuduhan palsu Trump tentang kecurangan pemilu yang tak terbukti.

“Di mana tank Rusia hari ini jika NATO tak memperluas perbatasan kebebasan? Tidak ada ruang di partai ini untuk para pembela Putin,” kata Pence dikutip dari Associated Press.

“Hanya ada ruang bagi para juara kebebasan,” tambah Pence.

Meski begitu, Pence tetap menyalahkan Presiden AS Joe Biden terkait aksi penyerangan yang dilakukan Putin.

Ia menuduh Biden telah membuang-buang pencegahan yang diberlakukan AS agar Putin dan Rusia tak mencoba untuk menarik kembali batas-batas internasional dengan paksa.

“Bukan sebuah kebetulan Rusia menunggu hingga 2022 untuk menyerang Ukraina,” ujar Pence.

“Kelemahan membangkitkan kejahatan, dan besarnya kejahatan yang melanda Ukraina telah berbicara banyak tentang presiden saat ini,” lanjutnya.

Baca Juga: Warga Rusia Kabur ke Finlandia, Takut Putin Terapkan Darurat Militer bagi Penentang Invasi Ukraina

Pada kesempatan itu, Pence juga mengungkapkan kemungkinan dirinya ikut mencalonkan diri pada pemilihan presiden AS 2024.

Ia pun kembali mendorong agar segala hal seperti kebohongan Trump pada 2020, tak kembali terjadi di masa depan.

“Pemilihan merupakan masa depan. Rekan-rekan Republikan saya, kita bisa menang jika bisa bersatu di sekitar visi optimistis untuk masa depan berdasarkan nilai-nilai tertinggi kita,” ujarnya.

“Kita tak bisa menang dengan berjuang dalam pertempuran kemarin, atau mengenang kembali masa lalu."

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU