> >

Rusia Disebut Siapkan Eksekusi Publik saat Duduki Kota di Ukraina untuk Hancurkan Moral Lawan

Krisis rusia ukraina | 4 Maret 2022, 15:52 WIB
Ilustrasi tentara Rusia. Intelijen Eropa mengungkapkan, Rusia berencana melakukan eksekusi publik saat berhasil menduduki kota di Ukraina. (Sumber: Baderkhan Ahmad/AP Photo)

KIEV, KOMPAS.TV - Intelijen Eropa mengungkapkan, Rusia berencana melakukan eksekusi publik saat berhasil menduduki kota di Ukraina.

Eksekusi tersebut dilakukan untuk menghancurkan moral Ukraina pada konflik saat ini.

Tindakan keras terhadap demonstran, pemenjaraan lawan politik dan eksekusi publik dikatakan sebagai bagian dari strategi invasi Rusia ke Ukraina.

Seperti dilaporkan Bloomberg, sumber dari informasi ini adalah pejabat yang meminta anonimitas terhadap jati dirinya.

Baca Juga: Macron Pesimistis Terkait Kondisi Ukraina usai Bicara dengan Putin: Yang Terburuk akan Datang

Ia mengeklaim telah melihat dokumen yang berisi laporan tersebut dari Layanan Keamanan Federal, Badan Intelijen Rusia.

“Badan itu juga menyiapkan kontrol kekerasan kerumunan dan penahanan represif dari penyelenggara demonstrasi untuk menghancurkan moral Ukraina,” ujar editor politik Bloomberg, Kitty Donaldson dikutip dari Daily Mail.

Militer Rusia dikabarkan telah mengambil alih kota Kherson, dan pejabat setempat mengonfirmasikan pasukan Rusia telah mengambil alih kantor pemerintahan kota itu.

Kherson pun menjadi kota di Ukraina pertama yang jatuh ke tangan Rusia sejak penyerangan dilakukan pada Kamis (24/2/2022).

Tentara Rusia saat ini dilaporkan tengah bergerak ke kota Mariupol, yang berada di selatan Ukraina.

Mereka juga telah menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di kota Enerhodar.

Hal itu menyebabkan PLTN tersebut mengalami kebakaran dan terancam akan meledak.

Baca Juga: Kucing Rusia Kena Imbas Serangan ke Ukraina, Dilarang Ikut Pertunjukan Internasional

Pejabat Ukraina menegaskan, daya ledak PLTN tersebut lebih besar 10 kali dari bencana Chernobyl.

Sejumlah pertempuran juga masih terjadi di sekitar kota pelabuhan Laut Azov, Mariupol.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta agar Presiden Rusia Vladimir Putin mau bertemu langsung dengannya.

Ia ingin membahas permasalahan yang saat ini terjadi di Ukraina dengan Putin secara langsung.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Daily Mail


TERBARU