> >

Sanksi Baru AS Targetkan Elit Politik Rusia dan Orang Dekat Putin

Krisis rusia ukraina | 4 Maret 2022, 06:05 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin (tengah), sedanga mendengarkan Managing Director Lebedinsky GOK Oleg Mikhailov (kiri). Di sebelah kanan adalah Alisher Usmanov yang merupakan pengusaha dan pendiri USM Holdings, sedangkan yang berdiri di belakangnya adalah Menteri Perindustrian dan Perdagangan Denis Manturov. Amerika Serikat kini menyiapkan sanksi untuk elit politik Rusia dan orang-orang terdekat Putin. (Sumber: Associated Press)

WASHINGTON, KOMPAS.TV – Pemerintah Amerika Serikat (AS) memberlakukan sanksi baru untuk Rusia.

Kali ini mereka memblokir oligarki bisnis Rusia dan bisnis-bisnis di lingkaran dalam Presiden Vladimir Putin, pada Kamis (3/3/2022). 

Yang menjadi sasaran sanksi baru ini di antaranya adalah Sekretaris Pers Rusia Dmitry Peskov, dan Alisher Burhanovich Usmanov, yang merupakan salah satu orang terkaya di Rusia dan merupakan sekutu dekat Putin. 

Departemen Luar Negeri AS juga mengumumkan akan memberlakukan larangan visa pada 19 elit politik Rusia dan puluhan anggota keluarga dan rekan dekat mereka.

"Tujuannya adalah untuk memaksimalkan dampak serangan ini pada Putin dan Rusia, serta meminimalkan kerugian pada kami dan sekutu kami, serta teman-teman kami di seluruh dunia," kata Presiden AS Joe Biden seperti dikutip dari The Associated Press.

Baca Juga: Dampak Sanksi Ekonomi Mulai Dirasakan Warga Negara Rusia

Gedung Putih mengatakan oligarki Rusia dan puluhan anggota keluarga mereka akan terputus dari sistem keuangan AS. Aset mereka di Amerika Serikat akan dibekukan dan properti mereka akan diblokir.

Gedung Putih menggambarkan Peskov, juru bicara Kremlin, sebagai pelaku utama propaganda Putin.

Selain itu properti Usmanov akan diblokir agar tidak digunakan di AS dan oleh warga Amerika. Aset-asetnya seperti superyacht yang terbesar di dunia akan dibekukan.

Pihak AS juga mengincar jet pribadinya, yang merupakan salah satu pesawat milik pribadi terbesar di Rusia.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU