> >

China Bantah Minta Rusia Tunda Invasi Ukraina hingga Olimpiade Beijing Usai

Krisis rusia ukraina | 3 Maret 2022, 20:45 WIB
Presiden China Xi Jinping (kanan) dan Presiden Rusia Vladimir Putin saat bertemu di Beijing, China, 4 Februari 2022. (Sumber: Alexei Druzhinin, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File)

Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan mitra Chinanya, Xi Jinping di Beijing pada 4 Februari, beberapa jam sebelum upacara pembukaan Olimpiade Beijing.

Menyusul kesempatan itu, kedua belah pihak mengeluarkan pernyataan gabungan yang mendeklarasikan bahwa ‘persahabatan antara kedua negara tidak memiliki batas, tak ada area kerja sama yang terlarang’. 

Dalam pernyataan itu, China juga mendukung penentangan Rusia untuk ekspansi NATO lebih lanjut dan menuntut agar “menghormati kedaulatan, keamanan, dan kepentingan negara lain”. 

Sementara Rusia, pada bagiannya, menegaskan kembali dukungannya untuk klaim China atas Taiwan, pulau berpemerintahan sendiri yang diancam Beijing untuk dicaplok paksa jika perlu.

Rusia melancarkan serangan ke Georgia selama Olimpiade Musim Panas Beijing pada 2008, hingga membuat murka sejumlah pimpinan dan publik China.

Baca Juga: Petani Ukraina Rebut Sistem Rudal Rusia Seharga Rp231 Miliar, Langsung Dibakar Olehnya

China adalah satu-satunya pemerintahan utama yang tidak mengkritik serangan Moskow atas Ukraina. China juga tak bergabung dengan AS dan Eropa yang menjatuhkan sanksi keuangan pada Rusia.

Malah, Beijing ikut mendukung argumen Rusia bahwa keamanan Moskow terancam dengan ekspansi NATO ke timur.

Pada Rabu (2/3), China abstain dalam pemungutan suara Majelis Umum PBB sesi darurat untuk menuntut penghentian segera serangan Moskow terhadap Ukraina dan penarikan seluruh pasukan Rusia.
 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU