Biden Balas Serangan Rusia dengan Sanksi dan Menyiapkan Pasukan di Jerman
Krisis rusia ukraina | 25 Februari 2022, 08:13 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyatakan akan membalas invasi Rusia ke Ukraina dengan memberikan sanksi yang keras.
Selain itu dia juga mengerahkan 7000 tentara tambahan yang dipersiapkan di Jerman dan menyatakan bahwa AS akan melawan Vladimir Putin.
Namun demikian, Biden juga mengakui bahwa langkah-langkah ini akan merugikan warga Amerika. Namun dia berusaha meyakinkan publik bahwa kesulitan ekonomi yang mungkin datang dengan kenaikan harga energi, hanya akan bersifat sementara di AS.
Tentang Presiden Rusia, Biden mengatakan, “Dia akan menguji tekad Barat untuk melihat apakah kita tetap bersama. Dan kita akan tetap bersama," ujar Biden seperti dikutip dari The Associated Press.
Baca Juga: Presiden Ukraina: 137 Warga Ukraina Tewas Dalam Invasi Rusia
Menurut Biden, AS akan menargetkan sistem keuangan Rusia. AS akan memblokir aset bank-bank besar Rusia, menerapkan kontrol ekspor yang ditujukan untuk kebutuhan teknologi tinggi negara itu dan memberikan sanksi kepada oligarki bisnis Rusia.
Meskipun sanksi ini sudah cukup keras, namun beberapa anggota parlemen AS dan pejabat Ukraina bahkan meminta Biden untuk berbuat lebih banyak lagi.
“Ada lebih banyak yang bisa dan harus kita lakukan,” kata Senator Bob Menendez. Menurutnya, AS bisa mengeluarkan bank-bank Rusia dari sistem perbankan internasional SWIFT dan memberikan sanksi kepada Putin secara pribadi.
Senada dengan Menendez, pemimpin Senat dari Partai Republik Mitch McConnell menyatakan dukungannya pada langkah-langkah yang akan diterapkan Biden. Namun dia juga mendesak Biden untuk menerapkan tekanan maksimum pada Putin.
“Kita semua bersama pada titik ini dan kita harus bersama tentang apa yang harus dilakukan,” kata McConnell. “Tapi saya punya beberapa saran: Tingkatkan sanksi sepenuhnya. Jangan menahan sanksi apa pun,” ujarnya.
Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Associated Press