> >

WHO: Omicron Subvarian BA.2 Tidak Lebih Parah dari BA.1, tapi Bisa Infeksi Manusia 2 Kali

Kompas dunia | 23 Februari 2022, 12:33 WIB
Maria van Kerkhove, pejabat WHO yang memimpin tim teknis Covid-19 menyatakan, Omicron subvarian BA.2 dari varian Omicron tidak lebih parah dari aslinya, yaitu subvarian BA.1 seperti dilaporkan Bloomberg, Rabu, (23/2/2022). (Sumber: AP Photo)

JENEWA, KOMPAS.TV - Organisasi Kesehatan Dunia WHO hari Selasa (22/2/2022) waktu Jenewa, menyatakan varian Omicron subvarian BA.2 dari varian Omicron tidak lebih parah dari aslinya, yaitu subvarian BA.1.

Pejabat senior WHO Maria van Kerkhove dalam sesi tanya jawab mengatakan, berdasarkan sampel virus dari berbagai negara, "Kami (WHO) tidak melihat perbedaan tingkat keparahan BA.1 dibandingkan dengan BA.2.".

"Jadi ini tingkat keparahan yang sama terkait dengan risiko rawat inap. Dan ini sangat penting, karena di banyak negara, mereka memiliki sirkulasi yang cukup besar, baik (Omicron varian) BA.1 maupun BA.2," katanya, seperti dilaporkan Bloomberg, Rabu (23/2/2022).

Dr Van Kerkhove, yang memimpin tim teknis respons WHO terhadap Covid-19 melaporkan temuan komite ahli yang melacak evolusi virus corona.

WHO mengatakan, data awal menunjukkan varian BA.2 baru "tampaknya secara inheren lebih menular daripada (subvarian) BA.1", dan bahwa penelitian tingkat lanjut sedang berlangsung untuk menemukan mengapa hal ini terjadi.

"Namun sirkulasi global semua varian dilaporkan menurun," tambah Kerkhove.

Kesimpulan mereka akan melegakan negara-negara seperti Denmark, di mana subvarian BA.2 dari Omicron telah beredar luas.

Sebuah penelitian di Denmark menunjukkan, dalam kasus yang jarang terjadi, orang dapat terinfeksi oleh varian virus tersebut sebanyak dua kali.

Baca Juga: WHO Temukan Subvarian Omicron BA.2, Lebih Cepat Menular dari BA.1 yang Sekarang Mewabah!

Ilustrasi subvarian virus corona Omicron BA.2. Maria van Kerkhove, pejabat WHO yang memimpin tim teknis Covid-19 menyatakan, Omicron subvarian BA.2 dari varian Omicron tidak lebih parah dari aslinya, yaitu subvarian BA.1 seperti dilaporkan Bloomberg, Rabu, (23/2/2022). (Sumber: BBC News Graphics)

Sampel dari 1,8 juta hasil tes positif Covid-19 menunjukkan, 47 orang memiliki subvarian BA.1, dan BA.2 dari varian Omicron dengan interval 20 hingga 60 hari. Demikian disimpulkan Institut Penyakit Menular Denmark dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.

Mereka yang memiliki kedua varian tersebut sebagian besar masih muda, tidak menjalani vaksinasi dan hanya mengalami gejala ringan, menurut data penelitian yang belum ditinjau (peer-review) oleh rekan sejawat peneliti lain.

Sebanyak 20 orang lainnya kemungkinan telah terinfeksi dengan varian Omicron yang sama dua kali.

Denmark yang berpenduduk 5,8 juta orang mencatat lebih dari 2,6 juta kasus Covid-19 dengan subvarian BA.2 paling banyak tercatat dan dominan sejak awal tahun.

Pada 1 Februari lalu, Denmark mencabut semua pembatasan dan menyatakan Covid-19 tidak lagi menjadi ancaman bagi masyarakat.

Hingga Selasa (22/2/2022), virus Corona telah membunuh lebih dari 5,8 juta orang di seluruh dunia, berdasarkan sumber resmi termasuk WHO.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Bloomberg/Straits Times


TERBARU