> >

Banjir dan Longsor di Brasil Tewaskan 146 Orang, 191 Masih Belum Ditemukan

Kompas dunia | 20 Februari 2022, 12:25 WIB
Petugas dan relawan mencari korban yang tertimbun tanah longsor di Petropolis, Rio de Janeiro, Brasil, Rabu (16/2/2022). (Sumber: Silvia Izquierdo/Associated Press)

RIO DE JANEIRO, KOMPAS.TV - Banjir bandang dan tanah longsor menerjang Petropolis, kota di kaki bukit utara Rio de Janeiro, Brasil pada Selasa (15/2/2022). Hingga Sabtu (19/2), pencarian korban masih dilakukan dengan 191 orang masih dinyatakan menghilang.

Upaya pencarian dan evakuasi yang dilakukan petugas dan relawan terhalang cuaca buruk yang melanda Petropolis beberapa hari ini. Hujan deras memaksa proses evakuasi dihentikan beberapa kali.

Menurut keterangan pemerintah, sejauh ini 146 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor, di antaranya adalah 27 anak-anak dan remaja.

Ratusan orang pun terpaksa mengungsi karena tempat tinggalnya hancur atau rusak. Lebih dari 900 warga diungsikan ke fasilitas sekolah dan selter.

Petugas membersihkan lokasi dan mencari korban yang tertimbun dengan peralatan seadanya. Tidak ada bantuan alat berat yang bisa dikirimkan.

“Tidak mungkin membawa alat berat ke sini. Jadi kami harus bekerja seperti semut, sedikit demi sedikit,” kata Roberto Amaral, koordinator tim penyelamat pemadam kebakaran setempat, kepada AFP via BBC.

Baca Juga: Hampir 400 Orang Kehilangan Tempat Tinggal, Akibat Banjir dan Longsor Yang Melanda Kota Petropolis

Walaupun hanya berjarak 70 kilometer dari ibu kota Brasil, Petropolis sulit diakses, terutama akibat hujan deras pekan ini.

Permukiman di Petropolis menyebar dari lembah ke kaki bukit sekitarnya. Perluasan permukiman menyebabkan deforestasi yang membuat longsor rawan.

Bekas tanah longsor yang terlihat di permukiman Vila Felipe, Petropolis, Jumat (18/2/2022). Per Sabtu (19/2), sebanyak 146 orang telah dipastikan tewas dan 191 hilang akibat banjir dan tanah longsor di Petropolis. (Sumber: Silvia Izquierdo/Associated Press)

Salah satu permukiman paling terdampak di Petropolis dibangun di sisi bukit. Sebanyak 80 rumah hancur disapu tanah longsor.

Banjir bandang dan tanah longsor pada Selasa (15/2) berlangsung dahsyat karena lebatnya hujan. Hujan pada hari itu disebut melampaui rata-rata hujan sepanjang Februari.

Presiden Brasil Jair Bolsonaro terbang ke lokasi kejadian pada Jumat (18/2). Melalui pantauan udara, sang presiden menyebut kehancuran di Petropolis “besar sekali, seperti bekas perang.”

Baca Juga: 15 Desa di Permukiman Kabupaten Kendal Terendam Banjir Akibat Air Sungai Meluap


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/BBC


TERBARU