Khawatir Invasi Rusia, AS Evakuasi Hampir Seluruh Staf Kedutaan dari Ukraina
Kompas dunia | 13 Februari 2022, 13:51 WIBWASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) dilaporkan mengevakuasi sebagian besar staf kedutaan di Kyiv, Ukraina pada akhir pekan ini. Evakuasi itu menyusul laporan intelejen Barat bahwa invasi Rusia semakin dekat.
Pada Sabtu (12/2/2022), seorang pejabat Kementerian Luar Negeri AS menyebut hampir semua staf kedutaan akan dibawa ke Washington.
Pejabat yang tidak mau diungkap namanya karena membicarakan informasi sensitif itu menyatakan bahwa sangat sedikit staf yang akan dipertahankan di Ukraina.
Segelintir staf itu bertahan demi menjaga komunikasi dengan pemerintahan. Operasi konsulat AS di Ukraina pun ditangguhkan.
Pejabat itu tidak merinci berapa staf yang akan tinggal di Ukraina. Namun, per Desember 2021, masih ada sekitar 180 staf di kedutaan AS. Sebagian darinya telah pergi lebih dulu.
Baca Juga: Australia Mulai Evakuasi Staf Diplomatik dari Kiev ke Lviv, Kota Ukraina dekat Perbatasan Polandia
Washington sendiri memperingatkan warganya untuk segera meninggalkan Ukraina akhir pekan ini. Kemudian, evakuasi staf menyusul.
Sebelumnya, Washington telah memerintahkan keluarga staf kedutaan di Ukraina untuk pulang.
“Ini bukanlah waktu yang tepat untuk meninggalkan Ukraina, ini sudah lewat waktunya untuk meninggalkan Ukraina,” kata pejabat tersebut dikutip Associated Press.
Sebagai penyangga aktivitas kekonsulatan, Kemlu AS mempertahankan konsulat kecil di Lviv, kota dekat perbatasan Polandia untuk keperluan darurat. Staf konsulat itu bisa cepat diungsikan ke Polandia yang merupakan anggota NATO.
Selain itu, Pentagon juga memerintahkan reposisi sementara 160 anggota Garda Nasional Florida yang diterjunkan ke Ukraina pada akhir November 2021. Pasukan tersebut akan dipindahkan sementara ke negara Eropa lain.
Pasukan Garda Nasional Florida sendiri diterjunkan ke Ukraina sebagai penasihat.
“Reposisi ini tidak menandakan perubahan sikap kami dalam mendukung Angkatan Bersenjata Ukraina, tetapi akan menyediakan fleksibilitas dalam membantu sekutu dan menghalangi agresi,” kata juru bicara Pentagon, John Kirby, Sabtu (12/2).
Baca Juga: Kremlin Tuding Amerika Serikat Terlalu Lebay Tentang Dugaan Rencana Invasi Rusia ke Ukraina
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto
Sumber : Associated Press