Biden Ancam Tindakan Keras Bila Rusia Invasi Ukraina, Putin Minta NATO Tarik Rudal yang Disebar
Kompas dunia | 13 Februari 2022, 14:06 WIBSetelah panggilan Macron ke Putin, seorang pejabat Kepresidenan Prancis mengatakan, tidak ada indikasi dari apa yang dikatakan Putin kepada Macron bahwa Rusia sedang mempersiapkan serangan terhadap Ukraina.
“Kami tetap sangat waspada dan siaga terhadap postur (militer) Rusia untuk menghindari yang terburuk,” kata pejabat Prancis itu.
Ternyata, Putin pun berbicara dengan Alexander Lukashenko, pemimpin Belarusia, tetangga Ukraina yang terlibat dalam latihan militer besar dengan Rusia.
Baca Juga: 30 Kapal Perang Armada Laut Hitam Rusia Mulai Latihan Tempur di Semenanjung Krimea
Baca Juga: Putin Berpidato di Konferensi Keamanan Munich 15 Tahun Lalu, Manakah Prediksinya yang Benar Terjadi?
Pihak Rusia mengatakan, mereka memutuskan untuk mengoptimalkan jumlah staf diplomatiknya di Ukraina.
Sebab, khawatir akan provokasi oleh Kyiv atau pihak lain.
Di Kyiv, beberapa ribu orang Ukraina berpawai di pusat kota, hari Sabtu meneriakkan "Hidup Ukraina!" dan membawa spanduk yang mengatakan "Ukraina akan melawan dan penjajah harus mati".
Seorang pejabat AS menyatakan bahwa tidak ada yang tahu apa yang diputuskan Putin.
Tetapi langkah-langkah yang diambil Rusia di depan mata membuat mereka takut akan yang terburuk.
Biden kembali mengatakan kepada Putin, selama mereka dalam panggilan, Amerika Serikat mengutamakan diplomasi, tapi siap untuk dengan skenario lainnya pun.
Putin yang berebut pengaruh di Eropa pasca-Perang Dingin sedang mencari jaminan keamanan dari Biden untuk memblokir masuknya Kyiv ke NATO dan penyebaran rudal di dekat perbatasan Rusia.
Washington menganggap banyak usulan Rusia yang mustahil dibahas karena tidak mungkin dinegosiasikan.
Tetapi mendorong Kremlin untuk membahasnya bersama-sama dengan Washington dan sekutu Eropanya.
Moskow berulang kali membantah versi Washington dengan mengatakan mereka mengerahkan pasukan di wilayah kedaulatan Rusia.
Yakni dekat perbatasan Ukraina untuk menjaga keamanannya sendiri terhadap agresi oleh sekutu NATO.
Kantor berita Interfax melaporkan pada Sabtu lalu, militer Rusia telah bertindak secara tepat untuk membuat kapal selam Amerika Serikat angkat kaki dari perairan Rusia di timur jauh.
Hal ini setelah kapal selam AS mengabaikan perintah Rusia untuk muncul.
Menurut pihak Kementerian Pertahanan, kapal selam itu terdeteksi di perairan Rusia ketika elemen Armada Pasifik Rusia melakukan latihan angkatan laut di dekat pulau Kuril.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV/Straits Times