Inilah Spesifikasi Lengkap Jet Tempur F-15 Indonesia yang Disetujui Departemen Luar Negeri AS
Kompas dunia | 11 Februari 2022, 12:51 WIBWASHINGTON DC, KOMPAS.TV - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat baru saja menyetujui potensi penjualan sebanyak 36 jet tempur F-15EX, dengan detail perangkat canggih yang menyertai. Jet tempur itu sendiri diberi nama F-15ID baru ke Indonesia seperti dilansir Bloomberg, Jumat, (11/2/2022).
Namun bagaimanakah spesifikasi lengkap termasuk peralatan canggih, yang disetujui departemen luar negeri AS untuk jet F-15ID yang akan dijual ke Indonesia? simak informasi lengkapnya, seperti yang diterbitkan Defence Security Cooperation Agency DSCA Amerika Serikat.
Yang tidak terlihat di dalam persetujuan tersebut adalah daftar senjata dan peluru kendali yang akan dijual kepada Indonesia, yang membuat pesawat jet menjadi sebuah jet tempur, bukan jet tanpa taring.
Departemen Luar Negeri Amerika Srikat menyetujui kemungkinan Penjualan Militer Asing atau Foreign Military Sales kepada Pemerintah Indonesia, berupa jet tempur F-15ID dan peralatan terkait dengan perkiraan biaya total senilai US$13,9 miliar. Setelah pengumuman DSCA tersebut, proses akan masuk tahap persetujuan atau penolakan Kongres Amerika Serikat, namun diperkirakan akan disetujui dengan mulus.
Permintaan pemerintah Indonesia adalah untuk membeli:
- Hingga 36 unit pesawat F-15ID;
- 87 mesin F110-GE-129 atau F100-PW-229 (72 terpasang, 15 suku cadang);
- 45 AN/APG-82(v)1 Advanced Electronically Scaned Array AESA Radar (36 terpasang, 9 suku cadang);
- 45 AN/ALQ-250 Eagle Passive Active Warning Survivability Systems EPAWSS (36 terpasang, 9 suku cadang);
- 48 komputer digital Advanced Display Core Processor ADCP II (36 terpasang, 12 suku cadang);
- 80 Joint Helmet Mounted Cueing Systems JHMCS (72 terpasang, 8 suku cadang);
- 92 perangkat keamanan Sistem Pemosisian Global (GPS)/Sistem Navigasi Inersia (EGI);
- 40 pod navigasi AN/AAQ-13 LANTIRN (36 terpasang, 4 suku cadang);
- 40 AN/AAQ-33 Sniper Advanced Targeting Pod (ATP) (36 terpasang, 4 suku cadang);
- 156 peluncur LAU-128 (144 terpasang, 12 suku cadang); dan
- 40 sistem senjata M61A “Vulcan” (36 terpasang, 4 suku cadang).
Baca Juga: AS Setujui Penjualan 36 Jet Tempur Canggih F-15EX ke Indonesia, Diberi Nama F-15ID
Pembelian yang disetujui juga termasuk
- Pod pelatihan Air Combat Maneuvering Instrumentation (ACMI) (P5 CTS) dan peralatan pendukung;
- MS-110 Recce Pod; AN/ASG-34 Infrared Search and Track International;
- AN/ALE-47; AN/PYQ counter-measures dispenser Simple Key Loaders;
- Peralatan navigasi presisi tambahan, komunikasi yang aman dan peralatan kriptografi;
- Electronic Combat International Security Assistance Program ECISAP;
- Sistem Perencanaan Misi Bersama JMPS atau Joint Mission Planning Systems;
- Night Vision Goggles NVG dan peralatan serta suku cadang pendukung;
- Tangki bahan bakar konformal; Chaff dan Flares pengecoh rudal;
- Perangkat pendukung pesawat dan personil serta peralatan pengujian pesawat;
- Laboratorium peralatan pengukuran presisi, kalibrasi, dan simulator; suku cadang dan perbaikan, layanan perbaikan dan pengembalian; peta, publikasi, dan dokumentasi teknis; studi dan survei;
- Perangkat lunak rahasia/tidak rahasia serta dukungan perangkat lunak;
- Pelatihan personel dan peralatan pelatihan;
Baca Juga: TNI AU Pilih Jet Tempur Rafale dan F-15EX, Segera Siapkan 3 Skuadron Khusus
Penjualan yang diusulkan ini akan mendukung tujuan kebijakan luar negeri dan tujuan keamanan nasional Amerika Serikat dengan meningkatkan keamanan mitra regional penting yang merupakan kekuatan untuk stabilitas politik, dan kemajuan ekonomi di kawasan Asia-Pasifik.
Seperti dinyatakan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat, sangat penting bagi kepentingan nasional AS untuk membantu Indonesia mengembangkan dan memelihara kemampuan bela diri yang kuat dan efektif.
Penjualan yang diusulkan, bagi pemerintah Amerika Serikat, akan meningkatkan kemampuan Indonesia untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan, dengan memungkinkannya untuk memberikan peningkatan pencegahan dan cakupan pertahanan udara di wilaah udara dan maritim yang sangat kompleks.
Indonesia juga dianggap tidak akan kesulitan menyerap pesawat dan peralatan ini ke dalam angkatan bersenjatanya.
Usulan penjualan F-15ID beserta seluruh pendukungnya, menurut departemen luar negeri Amerika Serikat tidak akan mengubah keseimbangan dasar militer di wilayah tersebut.
Kontraktor utama adalah Boeing, di mana pembeli biasanya meminta offset dan setiap perjanjian offset akan ditentukan dalam negosiasi antara pembeli dan kontraktor.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV/US Defence Security Cooperation Agency