> >

Jika Rusia Serang Ukraina, PM Inggris: Sanksi Inggris Sudah Menunggu

Kompas dunia | 8 Februari 2022, 11:33 WIB
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson sudah menyiapkan sanksi untuk Rusia, jika mereka tetap nekad menyerang Ukraina. (Sumber: Carl Recine/Pool Photo via AP)

LONDON, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sudah menyiapkan sanksi untuk Rusia, jika negara tersebut menyerang Ukraina. Pemerintah Inggris juga akan meminta parlemen untuk memberikan sanksi terhadap individu dan perusahaan Rusia.

Menulis di The Times pada Selasa (8/7/2022), Johnson mengatakan Inggris sedang mempertimbangkan untuk mengerahkan pesawat tempur Angkatan Udara Kerajaan Typhoon dan kapal perang Angkatan Laut Kerajaan untuk melindungi Eropa tenggara.

"Sanksi Inggris dan tindakan lainnya akan siap untuk setiap serangan baru Rusia," tulisan Johnson dikutip Antara.

Baca Juga: Dituduh akan Jadi Pemimpin Pro-Rusia di Ukraina, Seorang Politikus Ukraina Tuntut Inggris Minta Maaf

Johnson juga mengatakan Menteri Pertahanan Ben Wallace dan Menteri Luar Negeri Liz Truss akan segera melakukan perjalanan ke Moskow.

Pemerintah Inggris akan meminta penambahan kekuatan baru kepada parlemen untuk memberikan sanksi yang lebih luas kepada individu dan entitas Rusia, "termasuk perusahaan mana pun yang terkait dengan Rusia atau beroperasi di sektor strategis yang penting bagi Kremlin".

Komentar Johnson muncul ketika para pejabat di Amerika Serikat mengatakan serangan oleh Rusia di Ukraina dapat terjadi dalam beberapa hari atau minggu.

Rusia telah mengumpulkan sekitar 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina, tetapi masih menyangkal sedang merencanakan invasi.

Inggris juga bersiap untuk memperkuat kelompok perang Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) yang dipimpin Inggris di Estonia. 

Johnson menyatakan menyambut baik pernyataan Jerman, "bahwa Nord Stream 2 akan dipertimbangkan kembali jika terjadi serangan." 

Baca Juga: Duh, 4 Pesawat Bomber Rusia Dekati Wilayah Udara Inggris, Bisa Diusir Jet Tempur Inggris

Pada Senin (7/2), Presiden AS Joe Biden mengatakan setelah bertemu dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz bahwa pipa gas Nord Stream 2 akan dihentikan jika Rusia menginvasi Ukraina.

Scholz mengatakan kedua negara itu memiliki pendekatan yang sama mengenai isu Ukraina, Rusia, dan pemberlakuan sanksi, tetapi tidak secara langsung mengonfirmasi rencana Nord Stream 2.

Proyek energi paling memecah belah di Eropa adalah Nord Stream 2. Pipa gas ini dirancang untuk menggandakan jumlah gas yang mengalir dari Rusia langsung ke Jerman dan melewati Ukraina.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Purwanto

Sumber : The Associated Press, Antara


TERBARU