Pesawat Pengebom Nuklir Jarak Jauh Rusia Mulai Berpatroli di Atas Belarusia, Ukraina Makin Panas
Kompas dunia | 6 Februari 2022, 00:01 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Di tengah meningkatnya ketegangan dengan Ukraina, Rusia dilaporkan mengirim sepasang pesawat tempur pengebom nuklir jarak jauh untuk berpatroli di atas wilayah udara sekutunya, Belarusia.
Kemenhan Rusia, seperti dilaporkan Associated Press, Sabtu (5/2/2022), mengatakan dua pengebom Tu-22M3 itu berlatih interaksi dengan angkatan udara Belarusia dan aset pertahanan udara dalam misi empat jam. Penerbangan itu mengikuti beberapa patroli serupa di Belarus, yang berbatasan dengan Ukraina di utara.
Misi itu dilakukan ketika Kremlin memindahkan pasukan dari Siberia dan Timur Jauh ke Belarus untuk latihan tempur gabungan. Pengerahan itu menambah penumpukan militer Rusia di dekat Ukraina, memicu ketakutan Barat akan kemungkinan invasi.
Rusia membantah rencana menyerang tetangganya Ukraina, tetapi mendesak Amerika Serikat dan sekutunya memberi jaminan mengikat, mereka tidak menerima Ukraina ke dalam NATO, menyebarkan senjata ofensif di dekat perbatasan Rusia dan melebarkan aliansi NATO ke Eropa Timur. Namun Washington dan NATO menolak tuntutan itu
Barat meminta Rusia menarik kembali sekitar 100.000 tentara dari daerah dekat Ukraina, tetapi Kremlin menanggapi dengan mengatakan akan menempatkan pasukan di mana pun diperlukan di wilayah Rusia.
Ketika ketegangan di Ukraina meningkat, militer Rusia meluncurkan serangkaian latihan perang yang menyebar dari Kutub Utara ke Laut Hitam.
Pengerahan pasukan Rusia ke Belarus menimbulkan kekhawatiran di Barat bahwa Moskow dapat melancarkan serangan ke Ukraina dari utara. Ibu kota Ukraina, Kyiv, hanya berjarak 75 kilometer dari perbatasan dengan Belarus.
Beberapa bulan terakhir, Rusia melakukan serangkaian latihan bersama dengan Belarus dan berulang kali mengirim pengebom jarak jauh berkemampuan nuklirnya untuk berpatroli di langit tetangganya, yang berbatasan dengan anggota NATO Polandia, Lithuania dan Latvia.
Pemimpin Belarus Alexander Lukashenko, yang semakin mengandalkan dukungan politik dan keuangan Kremlin di tengah sanksi Barat yang dipicu oleh tindakan kerasnya terhadap protes domestik, menyerukan hubungan pertahanan yang lebih dekat dengan Moskow dan baru-baru ini menawarkan untuk menjadi tuan rumah senjata nuklir Rusia.
Baca Juga: Foto Satelit Tunjukkan Perluasan Penumpukan Militer Rusia di Perbatasan Ukraina, Bukti Siap Perang?
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press