> >

AS Desak Pfizer Ajukan Permohonan Vaksin Covid-19 Untuk Anak di Bawah Lima Tahun

Kompas dunia | 2 Februari 2022, 05:40 WIB
Ilustrasi vaksin Pfizer. Regulator Amerika Serikat (AS) mendesak produsen vaksin Pfizer untuk mengajukan izin darurat untuk  vaksin Covid-19 bagi anak-anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun. (Sumber: Canva/Towfiqu Barbhuiya)

WASHINGTON, KOMPAS.TV — Regulator Amerika Serikat (AS) mendesak produsen vaksin Pfizer untuk mengajukan izin darurat untuk dua dosis vaksin Covid-19 untuk anak-anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun. 

Seperti dikutip dari The Associated Press, aplikasi dari Pfizer diharapkan diajukan paling cepat pada hari Selasa (1/2/2022) kemarin. 

Data awal Pfizer telah menunjukkan bahwa vaksin — yang diberikan kepada anak-anak yang lebih muda dengan kekuatan sepersepuluh dari suntikan orang dewasa — aman dan menghasilkan respons kekebalan. 

Baca Juga: Pfizer Mulai Ujicoba Vaksin Formula Baru untuk Melawan Omicron

Tetapi tahun lalu Pfizer mengumumkan suntikan dua dosis terbukti kurang efektif dalam mencegah Covid-19 pada anak-anak usia 2-5 tahun, dan regulator mendorong perusahaan untuk menambahkan dosis ketiga ke dalam penelitian, dengan keyakinan bahwa dosis ketiga akan meningkatkan kekuatan vaksin.

Kini Administrasi Makanan dan Obat-obatan (FDA) mendorong Pfizer untuk mengajukan aplikasinya berdasarkan data dua dosis untuk mendapatkan persetujuan pada Februari ini. 

Kemudian kembali untuk otorisasi tambahan setelah memiliki data dari studi dosis ketiga, yang diharapkan pada bulan Maret. 

Proses otorisasi ini berarti anak-anak kecil dapat divaksinasi sebulan lebih awal dari perkiraan sebelumnya.

Jika proses otorisasi ini dipercepat, akan menjadi berita gembira bagi orang tua dari anak berusia 6 bulan sampai 5 tahun, yang merupakan kelompok usia terakhir yang tersisa dan belum mendapat persetujuan untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Penerima Vaksin Sinovac Dapat Perlindungan Kuat dari Vaksin Booster Buatan Pfizer, AstraZeneca, J&J

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU