OPEC Plus Gelar Pertemuan saat Harga Minyak Mentah Dunia Capai Rekor Tertinggi
Kompas dunia | 31 Januari 2022, 17:21 WIBAmerika Serikat dan Inggris pada Minggu (30/1/2022) menandai sanksi ekonomi baru yang "menghancurkan" terhadap Rusia, ketika Washington dan sekutu NATO-nya meningkatkan upaya untuk mencegah invasi ke Ukraina.
Kekhawatiran akan invasi yang akan segera terjadi, meningkat dalam beberapa hari terakhir, meskipun ada penolakan dari Moskow dan permintaan dari presiden Ukraina kepada semua pihak untuk menghindari manuver yang menimbulkan "kepanikan" atas peningkatan aktivitas militer besar-besaran Rusia di perbatasan.
Invasi Rusia ke Ukraina akan menyebabkan "sanksi yang sangat keras" terhadap Moskow, menurut Bjarne Schieldrop, analis di SEB.
"(Sanksi) itu akan lebih menghentikan ekspor gas alam ke Eropa. Harga gas alam dan listrik di Eropa akan jauh lebih tinggi daripada harga yang sangat tinggi saat ini yang kita miliki sekarang," katanya seperti dikutip France24.
Di Timur Tengah, pemberontak Houthi Yaman yang didukung Iran, yang sering menargetkan Arab Saudi, meluncurkan dua serangan rudal ke Uni Emirat Arab, bulan ini.
Uni Emirat Arab memiliki peran utama dalam koalisi militer pimpinan Arab Saudi yang mendukung pemerintah Yaman dan diakui secara internasional, dalam melawan kelompok Houthi.
Baca Juga: OPEC Plus Sepakat Genjot Produksi Minyak Mentah 2 Juta Barrel per Hari Mulai Agustus hingga Desember
Berjuang untuk memenuhi target
Selain ketidakpastian geopolitik, analis mencatat negara-negara OPEC dan produsen utama lainnya berjuang memenuhi target untuk mengangkat produksi sebesar 400.000 barel per bulan, sehingga dapat menambah tekanan pada harga.
"Kinerja dan kelambanan OPEC+ mendukung kenaikan harga minyak karena kelompok itu kurang memenuhi target produksi yang dinyatakan sebesar ratusan ribu barel," kata analis Rystad Energy, Louise Dickson.
Kelompok negara produsen minyak itu "berkomitmen pada peran pasif dalam perbincangan, meskipun ada tekanan eksternal terutama dari Amerika Serikat agar meningkatkan produksi sehingga dapat menurunkan harga bahan bakar," tambahnya.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/France24