> >

China Sebut Ada Negara yang Coba Sulut Perpecahan, Sindir Siapa sih?

Kompas dunia | 30 Januari 2022, 21:55 WIB
Seorang anggota organisasi HAM menggelar spanduk dalam unjuk rasa yang menyerukan boikot terhadap Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 di Taipei, Taiwan pada 26 Januari 2022. Mereka menyerukan kepada publik untuk mengonfrontasi China terkait pelanggaran HAM, keselamatan atlet, dan kebebasan berbicara. (Sumber: AP Photo/Chiang Ying-ying)

Artinya, mereka tidak akan mengirimkan pejabat tinggi atau diplomatnya ke perhelatan olahraga tersebut, tetapi atlet-atlet mereka tetap bertanding.

Boikot diplomatik tersebut dilakukan untuk memprotes dugaan pelanggaran HAM oleh pemerintah China.

Pada Desember lalu, Beijing mengungkapkan keberatannya atas pernyataan negara-negara anggota G7 yang sebelumnya menyatakan keprihatinan mereka tentang persoalan-persoalan HAM dan demokrasi yang terjadi di Xinjiang, Tibet, Hong Kong, Laut China Selatan, dan Taiwan.

Pernyataan G7 itu dikeluarkan Menteri Luar Negeri Inggris Elizabeth Truss yang bertindak sebagai Ketua Pertemuan Tingkat Menteri Luar Negeri dan Pembangunan G7 di Liverpool pada 12 Desember 2021.

Baca Juga: China kepada AS dan Inggris: Urus Nyawa dan Kesehatan Rakyatmu Saja

Menanggapi hal itu, lewat Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, Beijing mendesak Amerika Serikat dan Inggris meninggalkan mentalitas Perang Dingin.

“Kami mendesak AS dan Inggris meninggalkan mentalitas Perang Dingin, mengoreksi praktik menarik garis-garis ideologi, mempraktikkan multilateralisme yang tulus," kata Wang Wenbin pada 13 Desember 2021, seperti dikutip dari CGTN.

"Dan melakukan sesuatu yang berguna untuk menegakkan solidaritas internasional, dan bersama-sama menangani tantangan-tantangan global ketimbang memecah belah dunia dan membangun hambatan-hambatan artifisial, guna memecahkan berbagai masalah yang dihadapi umat manusia."

 

Penulis : Edy A. Putra Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : KOMPAS TV/CGTN


TERBARU