Status Vaksinasi Covid-19 Bikin Kisah Perkencanan via Aplikasi Makin Ribet bagi Muda-Mudi di Prancis
Kompas dunia | 30 Januari 2022, 05:15 WIBPARIS, KOMPAS.TV - Sejak berlakunya kartu pass vaksinasi Covid-19 di Prancis, atau lazim disebut sertifikat vaksin di Indonesia, mereka yang belum menjalani vaksinasi Covid-19 tidak bisa lagi berkumpul di bar, restoran, bioskop, dan tempat yang ideal untuk berkencan atau ngedate bagi kaum milenial Indonesia.
Pada kencan via aplikasi, semakin banyak pengguna yang memposting status vaksinasi mereka dan mencari pasangan ngedate yang berpikiran sama.
Seperti dilaporkan pada Sabtu (29/1/2022), France 24 bertanya kepada pengguna di Prancis apakah pandemi Covid-19 telah mengubah kebiasaan berkencan mereka.
Cinta di masa Covid-19 adalah urusan yang rumit. Di Prancis, kencan menjadi lebih rumit minggu ini setelah vaccine pass atau persyaratan sertifikat vaksinasi Covid-19 untuk berkegiatan di tempat publik mulai berlaku sejak Senin (24/1) lalu.
Sertifikat vaksinasi Covid-19 itu mengharuskan orang berusia 16 tahun ke atas untuk menunjukkan bukti vaksinasi (tiga dosis) untuk memasuki tempat umum seperti bar, restoran, dan bioskop.
Ketika berbicara tentang cinta dan suntikan vaksin Covid-19, bagi banyak orang politik telah menjadi urusan pribadi.
Sebuah aplikasi kencan baru di Swiss, 'Impffrei: Love' (Bebas Vaksin: Love) sekarang menawarkan kesempatan bagi para lajang yang belum divaksinasi untuk saling berinteraksi. Situs ini mengklaim punya lebih dari 12.000 pengguna di Eropa, khususnya di Jerman.
Prancis belum memiliki aplikasi kencan untuk anti-vaxxers, atau kaum anti-vaksin Covid-19. Tetapi beberapa raksasa aplikasi kencan global, yang juga populer di Prancis, mulai beradaptasi dengan persyaratan kesehatan masyarakat lintas batas.
Sejak musim panas lalu, 'Tinder', salah satu aplikasi kencan online terkemuka di dunia, menawarkan stiker interaktif 'Vaksinasi' atau 'Segera Vaxxing' kepada pengguna untuk profil mereka.
Di Amerika Serikat, 'Tinder', bersama dengan aplikasi lain seperti 'Hinge', 'OKCupid', dan 'Match', bermitra dengan Gedung Putih tahun lalu untuk meningkatkan kesadaran akan vaksinasi, dengan menawarkan fitur seperti lencana profil, peningkatan, dan “super like” bagi pengguna yang mengungkapkan bahwa mereka telah divaksinasi .
Pemerintah Inggris juga bekerja sama dengan penyedia jasa aplikasi kencan terkemuka untuk memberikan "bonus dalam aplikasi" bagi profil yang sudah divaksinasi.
Tetapi apakah deklarasi publik tentang status vaksinasi Covid-19 akan berhasil untuk Prancis, surga kaum pemuja cinta yang terkenal ke seluruh penjuru mata angin?
Baca Juga: Gedung Putih Gandeng Aplikasi Kencan Tinder untuk Dorong Program Vaksinasi Covid-19 di AS
Di 'Meetic', raksasa situs kencan Prancis dengan lebih dari 10 juta kunjungan per bulan, suntikan vaksin Covid-19 sekarang menjadi fitur di profil pengguna. Tapi itu masih "non" untuk Salomé yang berusia 24 tahun.
"Ini informasi medis, saya merasa aneh untuk memasukkannya ke dalam aplikasi kencan," katanya.
Perempuan muda yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19 dua kali itu, dan juga sudah disuntik vaksin booster, mengakui bagaimanapun, virus Covid-19 telah memendam kehidupan percintaannya.
"Kencan lebih rumit sekarang. Saya kurang percaya pada aplikasi karena saya tidak tahu di mana pria itu berada, atau apakah dia tipe orang yang menganggap enteng dan menularkan virus ketika dia terinfeksi."
Mencari yang sudah menjalani vaksinasi Covid-19
Status vaksinasi Covid-19 bukanlah topik yang sangat romantis.
"Bertanya tentang vaksin, harus saya akui, itu merusak suasana," katanya.
Salomé menggunakan aplikasi Prancis 'Froots' dan baru saja menetapkan tanggal berkencan untuk akhir pekan mendatang.
"Saya tidak berani bertanya padanya," akunya.
"Ketika saya berkencan dengan seseorang, itu untuk membawa kehidupan ke dalam hidup saya, bukan untuk memikirkan penyakitnya."
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada
Sumber : France24