> >

Pria di Kansas Mengancam akan Membunuh Presiden AS Joe Biden, Mengaku Diperintah Tuhan

Kompas dunia | 30 Januari 2022, 04:05 WIB
Lelaki yang mengancam akan membunuh presiden AS itu bernama Scott Merryman, asal Kansas, dan meracau di Facebook tentang seluruh rencananya, termasuk saat panggilan telepon dengan agen federal dan Secret Service yang mengawal Joe Biden. (Sumber: New York Post)

Setelah diwawancarai oleh penyelidik, Merryman diduga mengancam agen yang awalnya berbicara dengannya, dengan mengatakan, "Saya akan mendatangi Anda, wahai jalang," dan "Saya memiliki peluru dengan nama Anda di atasnya."

Dari Selasa hingga Kamis, Merryman juga membuat serangkaian posting Facebook yang kurang waras di mana para pejabat mengatakan dia menggunakan kata-kata yang semakin mengancam.

Dalam satu posting pada hari Selasa, Merryman meminta maaf karena membatalkan semua rencananya untuk minggu ini karena dia melakukan perjalanan yang dipimpin Tuhan ke ibu kota negara.

Baca Juga: Terlibat Pembunuhan Presiden Haiti, Mantan Senator Ditangkap di Jamaika sebagai Tersangka Utama

Seorang lelaki asal Kansas, Amerika Serikat didakwa mengancam akan membunuh Presiden Amerika Serikat Joe Biden, setelah dia memberi tahu agen federal bahwa Tuhan memerintahkannya untuk pergi ke Washington DC memotong kepala ular di jantung negara, seperti dilansir New York Post, Sabtu, 29 Januari 2022 (Sumber: New York Post)

Keesokan harinya, dia muncul untuk menyinggung percakapannya dengan agen federal, yang dia sebut bernama "Greg,", seraya menulis, "Saya berbicara dengan setan di telepon, wahai kalian semua ... dan saya memberi tahu dia apa yang terjadi. Aku akan memenggal kepala ular tua yang jahat itu dengan pedang panjang bermata dua yang tajam.”

Dia mengatakan "Lucifer" mengirim agennya untuk berbicara dengannya di Cracker Barrell, dan juga meramalkan kematiannya sendiri pada 13 Juni 2025.

“Akan ada keajaiban terjadi di Gedung Putih. Saya percaya Joe Biden adalah Antikristus dan dia akan menderita luka kepala yang fatal. Saya akan melakukan pukulan itu dalam nama Kristus,” tulisnya di posting lain, menurut dokumen pengadilan.

Pada hari Kamis, para pejabat keamanan mengatakan Merryman menelepon Gedung Putih dan secara eksplisit mengancam presiden selama percakapan dengan agen-agen Dinas Rahasia.

"Aku datang untuk Joe si ngantukan," kata Merryman kepada agen itu. “Saya sedang berbicara tentang Presiden Biden dan Anda bisa mengutip saya.”

“Saya datang dengan tiga peluru tanpa senjata. Aku sekarang datang sendirian.”

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : New York Post


TERBARU