Pertempuran Sengit di Suriah Utara saat Pasukan Kurdi Balik Menyerbu Penjara yang Dijebol ISIS
Kompas dunia | 23 Januari 2022, 19:29 WIBHASAKEH, KOMPAS.TV - Sedikitnya 120 orang tewas di Suriah termasuk tujuh warga sipil saat pertempuran antara pasukan Kurdi yang didukung Amerika Serikat dan anggota kelompok yang menyebut diri mereka Negara Islam (ISIS) berkecamuk di hari keempat, kata lembaga pemantau perang, Minggu (23/1/2022).
Pertempuran dimulai Kamis (20/1/2022) malam dengan serangan oleh lebih dari 100 gerilyawan ISIS di penjara Ghwayran yang dikelola warga Kurdi di kota Hasakeh, yang menampung teroris ISIS terbesar di negara itu, menandai operasi paling signifikan kelompok itu sejak "kekhalifahan" versi ISIS dihancurkan di Suriah hampir tiga tahun lalu.
Beberapa hari lalu para personel ISIS menyerbu penjara dan membebaskan rekan-rekan mereka serta merebut senjata yang disimpan di penjara, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang berbasis di Inggris, dalam apa yang para ahli gambarkan sebagai upaya konsolidasi ISIS yang terang-terangan.
"Setidaknya 77 anggota ISIS dan 39 pejuang Kurdi, termasuk pasukan keamanan internal, penjaga penjara dan pasukan kontra-terorisme tewas" dalam kekerasan di dalam dan di luar penjara sejak awal serangan, kata Observatorium.
Setidaknya tujuh warga sipil juga tewas dalam pertempuran itu, menurut lembaga tersebut.
Pertempuran berlanjut di hari keempat berturut-turut pada Minggu ketika pasukan yang dipimpin suku Kurdi, yang didukung oleh serangan koalisi, menyerbu balik kelompok ISIS di dalam dan di luar fasilitas penjara.
"Bentrokan sengit pecah malam Minggu (waktu Suriah)... sebagai bagian dari upaya berkelanjutan pasukan Kurdi memulihkan kendali atas penjara dan menetralisir teroris IS yang dikerahkan di daerah sekitarnya," kata Observatorium, yang bergantung pada jaringan sumber di dalam Suriah.
Baca Juga: ISIS Serbu Barak Militer Irak di Pagi Buta, Tembak Mati 11 Tentara saat Tidur
Pemantau perang mengatakan pasukan Kurdi berhasil menangkap kembali lebih dari 100 tahanan ISIS yang kabur tetapi lebih banyak yang masih buron. Jumlah pasti mereka yang kabur masih belum jelas.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis di kantor berita Amaq semalam, ISIS mengeklaim mereka mengambil alih ruang penyimpanan senjata di penjara dan membebaskan ratusan rekan mereka sejak operasi dimulai dengan bom bunuh diri ganda.
Sebuah video yang dirilis Amaq diduga menunjukkan para teroris ISIS membawa bendera hitam kelompok itu saat mereka melancarkan serangan terhadap fasilitas penjara dan mengepung apa yang tampak seperti sekelompok penjaga penjara.
Video kedua yang juga dirilis pada Sabtu (22/1/2022) menunjukkan beberapa pria yang menurut ISIS telah diculik sebagai bagian dari serangan di penjara, termasuk beberapa yang mengenakan seragam militer.
Rekaman tersebut belum dipastikan keaslian dan otentisitasnya.
Mengomentari video tersebut, Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin kelompok Kurdi mengatakan para tawanan adalah "staf dapur" dari penjara.
"Pasukan kami kehilangan kontak dengan mereka selama serangan pertama," kata SDF dalam sebuah pernyataan, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Penjara itu menampung setidaknya 3.500 anggota ISIS, termasuk beberapa pemimpinnya. Ratusan orang berhasil kabur, dan para penyerang juga merampas senjata.
Beberapa ratus tahanan yang melarikan diri ditangkap kembali, tetapi puluhan masih buron.
Pasukan keamanan Kurdi telah mengepung penjara dan berjuang untuk merebut kembali kendali penuh dari lingkungan sekitarnya, yang telah digunakan militan sebagai landasan untuk serangan.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV/Straits Times/Associated Press