Senjata Tempur Bantuan AS Mulai Tiba di Ukraina di tengah Panasnya Situasi dengan Rusia
Kompas dunia | 22 Januari 2022, 23:48 WIBKIEV, KOMPAS.TV - Senjata-senjata tempur bantuan Amerika Serikat mulai berdatangan ke Ukraina, untuk mempertahankan diri dari kemungkinan invasi Rusia, menurut Kedutaan Besar Amerika di Kiev seperti dilansir Straits Times, Sabtu (22/1/2022).
Kedubes Amerika Serikat di Ukraina dalam twitnya mengatakan, senjata-senjata itu "mencakup hampir 200.000 pon atau sekitar 90 ribu kilogram senjata tempur mematikan, termasuk amunisi, untuk tentara garis depan Ukraina".
"Pengiriman senjata itu, totalnya senilai US$2,7 miliar sejak 2014, menunjukkan komitmen Amerika Serikat untuk membantu Ukraina meningkatkan pertahanannya dalam menghadapi agresi Rusia yang meningkat," kata kedutaan dalam tweet lain.
Foto dalam twit Kedubes Amerika Serikat untuk Ukraina itu menunjukkan kontainer hijau besar sedang diturunkan di bandara.
Kedutaan Amerika Serikat tidak merinci, atau menunjukkan apa lagi yang disertakan, tetapi mengatakan itu adalah pengiriman pertama "bantuan yang baru-baru ini diarahkan oleh" Presiden Joe Biden.
Pengumuman itu dibuat pada akhir minggu yang penuh kecemasan di mana serangan terhadap Ukraina oleh Rusia dilaporkan Barat makin dekat dengan kenyataan.
Baca Juga: Tolak Kirim Senjata, Jerman Beri Bantuan Rumah Sakit Lapangan ke Ukraina
Sebuah pertemuan di Jenewa yang dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov tidak menghasilkan kesepakatan, meskipun kedua belah pihak sepakat untuk melanjutkan pembicaraan.
"Jika Rusia ingin mulai meyakinkan dunia bahwa mereka tidak memiliki niat agresif terhadap Ukraina, tempat yang sangat baik untuk memulai adalah dengan mengurangi ketegangan," kata Blinken pada hari Jumat di akhir perjalanan tiga hari ke Eropa.
Rusia menggelar tentara dan senjata berat di perbatasannya dengan Ukraina dan mengirim pasukan ke Belarus, sebelah utara Ukraina, untuk latihan militer bersama yang dijadwalkan akan dimulai pada 10 Februari.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Straits Times