Waspada! Omicron Diprediksi Dominasi Kasus Covid-19 di Thailand Akhir Bulan Ini
Kompas dunia | 22 Januari 2022, 07:51 WIBBANGKOK, KOMPAS.TV - Varian Omicron diprediksi akan mendominasi kasus Covid-19 di Thailand pada akhir bulan ini.
Hal tersebut dinyatakan oleh Direktur Departemen Ilmu Kedokteran Thailand Supakit Sirilak, Jumat (21/1/2022).
Pada periode 11-17 Januari 2022, Omicron ditemukan pada 97 persen kasus infeksi dari kedatangan luar negeri. Sedangkan pada kasus lokal, angkanya mencapai 80 persen. Sisanya merupakan varian Delta.
"Pada akhir bulan ini, 97 hingga 98 persen kasus lokal akan berasal dari Omicron, dan Delta pada akhirnya akan menghilang," ujar Supakit seperti dilansir Bangkok Post.
"Kita harus hidup dengan Omicron. Jika tidak terlalu parah, pada akhirnya ini akan lebih mudah untuk ditangani."
Ia mengimbau warga Thailand untuk mendapatkan suntikan vaksin dosis ketiga karena dinilai dapat menurunkan penyebaran Omicron, begitu juga tingkat keparahan dan kematian.
Baca Juga: Thailand Segera Dekriminalisasi Ganja, Tak Ada Hukuman Bagi Penggunanya
Hingga Kamis (20/1/2022) tengah malam, Thailand mencatat sebanyak 10.721 kasus Omicron sejak 1 November 2021 termasuk infeksi impor.
Supakit menambahkan, kasus Omicron telah ditemukan di seluruh 77 provinsi di Thailand.
Bangkok mencatat kasus terbanyak dengan 4.178. Disusul Chon Buri (837 kasus), Phuket (434), Roi Et (355), Samut Prakan (329), Surat Thani (319), Kalasin (301), Udon Thani (217), Chiang Mai (214), dan Khon Kaen (214).
Sejak 11 hingga 17 Januari, infeksi Omicron mencakup 86,8 persen dari seluruh kasus Covid-19 yang diambil sampelnya untuk analisis varian, dan 80,4 persen dari total kasus lokal.
Sementara varian Delta membuntuti di posisi kedua.
Baca Juga: Ribuan Monyet Liar Teror Kota di Thailand, Membentuk Geng Tawuran dan Melawan Manusia
Di antara kasus kematian dan sakit parah, Omicron menyumbang 67,2 persen dan Delta 32,8 persen.
"Dari kasus kematian dan sakit parah, cakupan Omicron lebih rendah jika dibandingkan persentase rata-rata pada seluruh kasus, tapi rata-rata 15 persen Delta hampir meningkatkan dua kali lipat. Ini mengonfirmasi dengan cukup jelas bahwa Omicron tidak separah Delta," terang Supakit.
Perbandingan antara jumlah kasus Delta dan Omicron hanya hampir setara di wilayah selatan Thailand.
Hal itu diyakini karena di kawasan tersebut tidak banyak tempat hiburan, infeksi impor dari Malaysia pun tidak signifikan. Selain itu, orang-orang yang tiba di wilayah tersebut juga tidak melakukan perjalanan secara lokal.
Namun, pada akhirnya Omicron diprediksi akan mendominasi kasus Covid-19 di kawasan tersebut.
Supakit mengatakan, Omicron menyebabkan reinfeksi pada seluruh sampel kasus. Itu menunjukkan bahwa kekebalan yang berasal dari infeksi sebelumnya, tidak mampu mencegah reinfeksi.
Baca Juga: Thailand Laporkan Kematian Pertama Akibat Covid-19 Varian Omicron, Seorang Lansia Berusia 86 Tahun
Penulis : Edy-A.-Putra
Sumber : Bangkok Post