Pemberontak Houthi Klaim 70 Tahanan Tewas Akibat Serangan Udara Koalisi Saudi Terhadap Penjara
Kompas dunia | 22 Januari 2022, 02:05 WIBSANAA, KOMPAS.TV — Serangan udara koalisi Arab Saudi menghantam penjara pemberontak Houthi Yaman dan menewaskan sedikitnya 70 tahanan dan melukai puluhan lainnya pada hari Jumat (22/1/2022), kata seorang menteri pemberontak Houthi seperti dilansir Associated Press, Jumat.
Serangan ke Saada dilakukan koalisi Arab Saudi, di mana sebelumnya serangan udara lain hantam fasilitas pemancar internet membuat Yaman tanpa internet.
Kampanye intens terjadi setelah Houthi yang didukung Iran mengeklaim serangan pesawat tak berawak dan rudal yang menyerang di ibu kota Uni Emirat Arab awal pekan ini.
Serangan itu menandai eskalasi besar dalam konflik, perang saudara brutal di Yaman di mana koalisi pimpinan Saudi, yang didukung oleh Uni Emirat Arab, telah memerangi pemberontak sejak 2015.
Taha al-Motawakel, menteri kesehatan di pemerintahan Houthi yang mengendalikan wilayah utara Yaman mengatakan kepada The Associated Press, di ibu kota, Sanaa, 70 tahanan tewas di penjara, tetapi jumlah itu diperkirakan akan meningkat karena banyak yang terluka parah. Dia mengatakan akan ada pembaruan tentang jumlah korban tewas secepatnya.
Sebelumnya hari Jumat, serangan udara yang dipimpin Saudi menghantam kota pelabuhan Hodeida, yang kemudian dikonfirmasi oleh foto satelit yang dianalisis oleh Associated Press, menghantam pusat telekomunikasi Hodeida yang merupakan kunci koneksi Yaman ke internet.
Serangan udara juga menghantam lokasi dekat Sanaa, ibu kota Yaman yang dikuasai Houthi sejak akhir 2014.
Basheer Omar, juru bicara Komite Internasional Palang Merah di Yaman mengatakan tim penyelamat terus melakukan pencarian korban. "Jumlah korban kemungkinan akan meningkat, sayangnya," kata Omar.
Palang Merah memindahkan beberapa yang terluka ke fasilitas di tempat lain, katanya, namun tidak merinci berapa banyak yang tewas dan berapa banyak yang terluka.
Baca Juga: Koneksi Internet di Yaman Terputus Setelah Serangan Arab Saudi
Doctors Without Borders dalam pernyataan terpisah menyebutkan jumlah yang terluka saja sekitar 200 orang.
“Yang saya dengar dari rekan saya di Saada, masih banyak mayat di lokasi serangan udara, serta banyak orang hilang,” kata Ahmed Mahat, kepala misi organisasi tersebut di Yaman.
“Tidak mungkin untuk mengetahui berapa banyak orang yang terbunuh. Tampaknya itu adalah tindakan kekerasan yang mengerikan.”
Organisasi Save the Children sebelumnya mengatakan lebih dari 60 orang tewas di Saada, sambil menggambarkan penjara yang menahan para migran yang ditahan.
“Laporan korban awal dari Saada sangat mengerikan,” kata Gillian Moyes, direktur Save the Children di Yaman.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press