> >

Bentang Terumbu Karang Alami yang Langka Ditemukan di Lepas Pantai Tahiti, Pasifik Selatan

Kompas dunia | 20 Januari 2022, 13:11 WIB
Foto ini disediakan oleh @alexis.rosenfeld menunjukkan karang berbentuk seperti mawar di perairan lepas pantai Tahiti Polinesia Prancis pada Desember 2021. Foto ini disediakan oleh @alexis.rosenfeld menunjukkan karang berbentuk seperti mawar di perairan lepas pantai Tahiti Polinesia Prancis pada Desember 2021. (Sumber: Alexis Rosenfeld/@alexis.rosenfeld via AP)

Menjelajahi kedalaman seperti itu menimbulkan tantangan: semakin dalam penyelam menyelam di bawah air, semakin pendek waktu yang dapat dihabiskan dengan aman di setiap kedalaman.

Tim dilengkapi dengan tangki khusus dan melakukan 200 jam penyelaman untuk mempelajari terumbu karang, termasuk mengambil foto, pengukuran dan sampel karang.

Baca Juga: Waduh 14 Persen Terumbu Karang Dunia Musnah Satu Dekade Terakhir Akibat Pemanasan Global

Dalam foto yang disediakan oleh @alexis.rosenfeld, para peneliti untuk Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis mempelajari karang di perairan lepas pantai Tahiti, Polinesia Prancis pada Desember 2021. Terumbu karang yang baru ditemukan itu membentang sejauh 3 kilometer dan mulai dipelajari akhir tahun lalu selama ekspedisi menyelam yang didukung oleh UNESCO. (Sumber: Alexis Rosenfeld/@alexis.rosenfeld via AP)

Lokasi terumbu karang berada di tempat di mana tidak banyak peneliti melaksanakan penelitian, kata mantan ahli kelautan National Oceanic and Atmospheric Administration NOAA Mark Eakin.

“Kita akan melihat lebih banyak penemuan ini saat teknologi diterapkan di lokasi ini,” kata Eakin. “Kami mungkin menemukan beberapa yang lebih besar di suatu tempat, tetapi saya pikir ini akan selalu menjadi karang yang istimewa.”

Letusan gunung berapi baru-baru ini di Tonga yang memicu gelombang tsunami di Pasifik tidak mempengaruhi terumbu karang di Tahiti, kata Hédouin.

Hédouin berharap penelitian ini dapat membantu para ahli memahami bagaimana terumbu karang tahan terhadap perubahan iklim dan tekanan manusia, dan apa peran karang yang lebih dalam ini dalam ekosistem laut.

Lebih banyak penyelaman direncanakan dalam beberapa bulan mendatang.

“Kami hanya tahu sedikit tentang lautan, dan masih banyak yang perlu dicatat, dan perlu diukur,” kata Julian Barbière, kepala kebijakan kelautan dan koordinasi regional UNESCO.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU