> >

Internet Tonga Diperkirakan Baru Pulih Sebulan Lagi, Warga Lokal Akan Pakai Jaringan 2G Darurat

Kompas dunia | 19 Januari 2022, 17:03 WIB
Pantauan dampak erupsi dan tsunami di Tonga dari pesawat militer Selandia Baru, Senin (17/11/2022). Jaringan internet di Tonga diperkirakan baru bisa pulih sebulan ke depan. (Sumber: Kopral Dua Vanessa Parker/Angkatan Bersenjata Selandia Baru via Associated Press)

WELLINGTON, KOMPAS.TV - Kabel bawah laut yang menghubungkan Tonga dengan dunia diperkirakan baru selesai diperbaiki empat pekan ke depan. Hal tersebut disampaikan Kementerian Luar Negeri Selandia Baru, Rabu (19/1/2022).

Kabel yang menghubungkan internet Tonga rusak akibat erupsi dan memutus akses komunikasi ke kepulauan itu sejak Sabtu (15/1/2022).

Gunung bawah laut Hunga Tonga-Hunga Ha'apai meletus pada Jumat (14/1) dan Sabtu (15/1). Letusan memicu tsunami yang menyapu Tonga.

Sejauh ini, dilaporkan tiga orang tewas akibat tsunami tersebut. 

Komunitas internasional sedang mengupayakan bantuan bahan-bahan pokok ke Tonga.

Baca Juga: Pemerintah Tonga Akhirnya Rilis Pernyataan, Konfirmasi 3 Kematian akibat Tsunami

Kementerian Luar Negeri Selandia Baru menyebut perbaikan kabel akan dilakukan oleh SubCom, kontraktor perbaikan yang bertanggung jawab atas lebih dari 50.000 kilometer kabel di Pasifik Selatan.

“Perusahaan kabel AS, SubCom memberitahukan setidaknya butuh empat pekan untuk memperbaiki koneksi kabel ke Tonga,” tulis pernyataan Kemlu Selandia Baru sebagaimana dikutip BBC.

Subcom dilaporkan hendak bekerja sama dengan perusahaan telekomunikasi Tonga Cable untuk memobilisasi kapal untuk perbaikan.

Putusnya komunikasi ke Tonga membuat berbagai pihak khawatir akan nasib warga di sana. Pemerintah Tonga sendiri selama ini berkomunikasi dengan pemerintahan lain menggunakan telepon satelit.

Sementara itu, perusahaan telekomunikasi Digicel dilaporkan akan memasang koneksi 2G lokal. Koneksi ini memprioritaskan pengiriman komunikasi telepon dan SMS.

Meskipun demikian, koneksi darurat itu diperkirakan terbatas dan tak sempurna, sebatas mengover 10% dari kapasitas jaringan reguler.

Baca Juga: Pasca Tsunami, Kabar dari Lima WNI di Tonga Belum Diketahui


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC


TERBARU