Ilmuwan: Letusan Gunung Bawah Laut Tonga Terjadi Seribu Tahun Sekali
Kompas dunia | 17 Januari 2022, 05:35 WIB'Kita bisa berada dalam kerusuhan vulkanik besar selama beberapa minggu atau bahkan bertahun-tahun dari gunung berapi Hunga-Tonga-Hunga-Ha'apai," imbuh Profesor Cronin.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, letusan gunung laut Tonga itu juga berimbas ke berbagai negara seperti di Jepang, Australia, Selandia Baru hingga Amerika Serikat.
Dampak juga dilaporkan di Peru di mana dua wanita tenggelam di daerah bagian utara ketika gelombang setinggi dua meter menghantam sebuah truk dan menyeretnya ke laut di pantai Naylamp, Lambayeque.
Awan abu besar yang menutupi Tonga masih menghalangi penerbangan pengawasan dari Selandia Baru untuk menilai tingkat kerusakan di negara kepulauan itu.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan letusan itu 'sangat memprihatinkan' dan berbagai lembaga masih berusaha untuk menjalin komunikasi penuh dengan Tonga.
Salah satu faktor yang memperumit upaya bantuan internasional adalah bahwa Tonga sejauh ini berhasil menghindari wabah Covid-19.
Ardern mengatakan staf militer Selandia Baru semuanya telah divaksinasi sepenuhnya dan bersedia mengikuti protokol apa pun yang ditetapkan oleh Tonga.
Perhatian langsung di Tonga adalah keamanan udara dan air karena abu dan asap.
Pemerintah Selandia Baru telah meminta masyarakat untuk memakai masker dan menggunakan air minum kemasan untuk saat ini.
Baca Juga: Tentang Gunung Berapi Bawah Laut Hunga Tonga-Hunga Ha'apai, Letusannya Sebabkan Tsunami
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Daily Mail