> >

Penyanderaan dalam Sinagoge di Texas, Pelaku Meminta Ilmuwan Pakistan Dibebaskan

Kompas dunia | 16 Januari 2022, 10:42 WIB
Polisi berjaga dalam kasus penyanderaan di Sinagoga Texas, Sabtu (15/1/2022). Pelaku ingin ilmuwan Pakistan yang berusaha membunuh tentara AS di Afghanistan dibebaskan. (Sumber: Elias Valverde/The Dallas Morning News via AP)

Dua penegak hukum mengatakan kepada CNN bahwa penyelidik yakin penyandera termotivasi untuk membebaskan Aafia Siddiqui.

Baca Juga: Terlibat Pembunuhan Presiden Haiti, Mantan Senator Ditangkap di Jamaika sebagai Tersangka Utama

Siddiqui saat ini tengah dipenjara selama 86 tahun di penjara di Texas.

Ia dipenjara pada 2010 dengan tujuh dakwaan, termasuk usaha pembunuhan dan penyerangan bersenjata kepada petugas AS di Afghanistan.

Penilaian itu didasarkan pada diskusi dengan pelaku dan audio yang terdengar dari siaran langsung Kanisah.

Pengacara yang mewakili Siddiqui mengungkapkan bahwa kliennya tak terlibat dalam penyanderaan dalam Sinagoge.

“Ia tak ingin kekerasan dilakukan oleh semua manusia, khususnya dengan mengatasnamakan namanya. Ini jelas tak ada hubungannya dengan Dr. Siddiqui,” tutur pengacara Siddiqui, Marwa Elbially.

Menurut dua petugas dalam investigasi itu, sang pelaku meminta Rabbi yang disandera untuk menghubungi seorang Rabbi terkenal di New York.

FBI pun berbicara dengan Rabbi terkenal itu setelah ia berbicara dengan penyadera.

Baca Juga: Setelah Tonga, Kini Jepang Dihantan Tsunami Besar, Warga Diminta Mengungsi ke Tempat Tinggi

Menurut sang Rabbi, penyandera itu mengatakan kepadanya bahwa Siddiqi telah dijebak dan meminta agar ia dibebaskan.

Menurut saksi mata, Stacey Silverman, anggota jemaat yang tengah menyaksikan siaran langsung itu lebih dari sejam, mendengarkan tersangka mengomel.

Bahkan kadang-kadang mengatakan saya bukan penjahat, dan meminta maaf tentang situasi tersebut.

Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto

Sumber : CNN


TERBARU