ABK Indonesia Disandera Pemberontak Yaman, Kemlu Negosiasikan Pemulangan
Kompas dunia | 12 Januari 2022, 17:26 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang anak buah kapal (ABK) asal Indonesia menjadi korban penyanderaan kapal oleh pemberontak Houthi Yaman di Laut Merah. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengaku sedang mengupayakan negosiasi pemulangannya.
Warga Indonesia yang disandera bernama Surya Hidayat Pratama, alumni Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar.
Surya dilaporkan disandera bersama 10 rekannya dari berbagai negara.
Surya merupakan salah satu ABK kapal Rwabee yang diadang pemberontak Houthi pada awal Januari lalu.
Kapal berbendera Uni Emirat Arab tersebut dilaporkan memuat perlengkapan militer. Sebelumnya, koalisi Arab Saudi mengeklaim Rwabee sedang mengirimkan peralatan medis.
Saat ini, Surya dan rekannya disebut sudah dipindahkan ke kamp di daratan. Kemlu memastikan kondisinya sehat.
Baca Juga: Terancam Tuntutan Rp7,6 Miliar, 2 ABK Indonesia Akhirnya Bisa Dipulangkan ke Tanah Air
“ABK dengan inisial SHP telah melakukan komunikasi dengan pihak keluarga dan menginformasikan bahwa kondisinya dalam keadaan sehat dan mendapatkan perlakuan yang baik dari pihak Houthi,” Direktur Perlindungan WNI Kemlu Judha Nugraha, Rabu (12/1/2022), dalam rilis yang diterima Antara.
“Kapal tersebut saat ini ditahan oleh kelompok Houthi di Yaman. Terdapat 10 ABK lainnya dari berbagai kewarganegaraan,” imbuhnya.
Negara Tidak Akan Tinggal Diam
Kemlu mengaku sedang berkoordinasi dengan perwakilan Indonesia di Abu Dhabi (Uni Emirat Arab), Muskat (Oman), dan Riyadh (Arab Saudi) untuk memulangkan Surya.
Sementara itu, Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan “Danny” Pomanto mengunjungi keluarga korban untuk memberi dukungan.
Ia pun meminta warga Makassar senantiasa mendoakan Surya agar segera pulang ke keluarganya.
“Saya datang ke rumahnya Pak Surya, korban penyandera di Arab, Yaman. Kami mengunjungi ayah beliau, istri beliau, ibunda beliau, keluarga besar beliau. Tidak lain kami datang kemari untuk memberi mendukung, insyaallah negara pasti tidak akan tinggal diam,” kata Danny Pomanto kepada Kompas.com, Senin (10/1).
Istri Surya, Sri Rahayu menyebut kapal yang ditumpangi suaminya disandera pemberontak karena memuat persenjataan milik koalisi Arab Saudi.
Perang antara pemberontak Yaman dengan koalisi pimpinan Arab Saudi meletus sejak 2014. Negara-negara Arab tak ingin Yaman jatuh ke tangan pemberontak Houthi yang sukses mendongkel pemerintahan Abdrabbuh Mansur Hadi.
Perang Yaman dilaporkan telah membunuh lebih dari 100.000 orang, termasuk lebih dari 12.000 sipil. Lebih dari 85.000 orang juga terbunuh akibat kelaparan hasil perang.
Baca Juga: Pemberontak Yaman Bajak Kapal Uni Emirat Arab di Laut Merah
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Antara