Jepang Desak AS Batasi Pergerakan Tentaranya di Okinawa, Ada Apa?
Kompas dunia | 7 Januari 2022, 14:21 WIBTOKYO, KOMPAS.TV - Jepang mendesak Amerika Serikat (AS) membatasi pergerakan tentara-tentaranya yang ditempatkan di Okinawa dan Yamaguchi, Kamis (6/1/2022).
Hal itu menyusul merebaknya Covid-19 di pangkalan-pangkalan militer AS di Jepang.
Dalam sebuah pembicaraan lewat telepon dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi meminta pemberlakuan langkah-langkah pencegahan penularan Covid-19 termasuk pembatasan jalan-jalan ke luar pangkalan militer.
Hal itu, menurut pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri Jepang, dimaksudkan untuk meredakan kekhawatiran warga setempat.
Pernyataan Hayashi juga menyebutkan, Blinken berjanji pihaknya akan "melakukan apapun yang bisa dilakukan" dengan bekerja sama dengan Tokyo untuk meredam penularan Covid-19.
Pasukan AS di Jepang dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari The Japan Times, mengatakan, "langkah-langkah mitigasi yang lebih ketat" akan diterapkan di seluruh instalasi militer AS di negara tersebut.
Baca Juga: Bidik China, Jepang dan Australia Resmi Tandatangani Pakta Pertahanan
Langkah itu diambil "karena peningkatan kasus Covid-19 baru-baru ini" yang terjadi di fasilitas-fasilitas militer AS.
Pemakaian masker akan diwajibkan di tempat-tempat publik dan fasilitas-fasilitas di dalam pangkalan militer hingga tes menunjukkan hasil negatif.
Pembicaraan yang digelar atas permintaan Blinken itu terjadi menyusul meningkatnya kasus-kasus Covid-19 di Okinawa dan Yamaguchi, prefektur-prefektur tempat pangkalan-pangkalan militer AS berada.
Muncul klaster-klaster kasus Covid-19 di fasilitas-fasilitas militer AS, di tengah merebaknya varian Omicron yang sangat mudah menular.
Baca Juga: China Bakal Sewot Lagi karena usai AUKUS, Australia akan Teken Kerja Sama Pertahanan dengan Jepang
Prefektur Okinawa mengumumkan 981 kasus Covid-19 baru pada Kamis kemarin. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi yang memecahkan rekor sebelumnya sebesar 809 kasus pada 25 Agustus 2021.
Padahal beberapa hari sebelumnya, kasus harian tercatat hanya sekitar 50, lalu melonjak menjadi 623 pada Rabu (5/1/2022).
Pada pertengahan Desember 2021 lalu, satu kelompok infeksi dilaporkan di Kamp Hansen Korps Marinir AS di Okinawa.
Bulan lalu, Hayashi mengatakan, pasukan AS di Jepang telah membebaskan para personelnya dari kewajiban menjalani tes Covid-19 saat berangkat dari AS sejak awal September.
Hal itu sejalan dengan kebijakan AS, tapi diubah atas permintaan Jepang.
Kini, seluruh personel pasukan AS diwajibkan melakukan tes Covid-19 72 jam sebelum keberangkatan dari AS, dan 24 jam setelah tiba di Jepang.
Kasus-kasus baru juga muncul di Stasiun Udara Korps Marinir AS di Iwakuni, Prefektur Yamaguchi.
Baca Juga: Pertama di Dunia, Jepang Luncurkan Satelit Kayu ke Luar Angkasa pada 2023
Penulis : Edy A. Putra Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The Japan Times