PM Kamboja Hun Sen Tiba di Myanmar, Kedatangannya Diiringi Kritikan dan Demonstrasi
Kompas dunia | 7 Januari 2022, 13:55 WIBBaca Juga: Mengerikan, 10 Jasad Ditemukan di Dalam Mobil di Luar Kantor Gubernur Meksiko, 2 Orang Ditangkap
Berdasarkan Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik(AAPP) di Myanmar nyaris 1.500 orang telah terbunuh sejak kudeta yang dilakukan junta militer.
Selain itu, setidaknya 11.500 orang lainnya telah ditangkap.
Bulan lalu, pasukan junta militer Myanmar dituduh telah membunuh dan membakar lebih dari 30 orang penduduk sipil, termasuk dua pekerja organisasi bantuan.
Protesa atas kedatangan Hun Sen pun terjadi di beberapa tempat.
Di Depayin, 300km sebelah utara Naypyidaw, demonstran telah membakar poster bergambar Hun Sen.
Mereka pun meneriakkan “Hun Sen jangan dating ke Myanmar. Kami tak menginginkan dictator Hun Sen”.
Baca Juga: Rusia Diperingatkan Inggris, Serangan ke Ukraina akan Jadi Kesalahan Strategi Besar dan Merugikan
Juga ada demonstrasi di Mandalay, di Tanintharyi dan Monywa.
Menurut juru bicara Komite Gerakan Perjuangan Demokrasi Distrik Dawei, kedatangan Hun Sen akan memberikan legitimasi terhadap rezim, yang telah gagal membuat perkembangan untuk menyelesaikan krisis politik.
“Ia adalah dictator Kamboja. Jelas akan sangat mustahil bagi seseorang sepertinya untuk memediasi masalah negara kami,” ujarnya.
Sosok Hun Sen sendiri dikenal sebagai pemimpin berdarah dingin, yang menghabisi semua oposisi politiknya di Kamboja demi melanggengkan kekuasaan.
Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Al-Jazeera