Baku Tembak Kelompok Bersenjata Berebut Rute Narkoba di Kolombia, 23 Tewas
Kompas dunia | 4 Januari 2022, 17:31 WIBBaca Juga: Ketua Gembong Narkoba Kolombia Ditangkap dalam Operasi Gabungan, Kepalanya Dihargai Rp70 Miliar
“Tampaknya aliansi antara ELN dan para pembangkang di Front ke-10 FARC di wilayah itu telah pecah,” ujar JuanPappier dari Human Rights Watch.
Tahun lalu, Arauca menerima ratusan pengungsi yang melarikan diri dari negara tetangga Venezuela, menyusul pertempuran antara militer Venezuela dan sempalan FARC yang juga beroperasi di perbatasan sisi Venezuela.
Presiden Ivan Duque menyatakan pada Senin (3/1) akan mengirimkan pasukan tambahan ke wilayah itu dan menambah penerbangan pengintaian untuk memantau aktivitas kelompok bersenjata di perbatasan Venezuela. Duque menuduh Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah menyediakan perlindungan bagi sejumlah kelompok pemberontak.
“Kolombia akan memerangi mereka dengan segenap kekuatan,” ujar Duque tegas.
Baca Juga: Kriminalitas Bersimaharajalela di Bogota Kolombia, Tentara Dikerahkan ke Jalan-Jalan
Kendati tingkat pembunuhan Kolombia secara keseluruhan telah menurun sejak perjanjian damai diteken, namun angka pembunuhan dan mutasi paksa telah meningkat di kantong-kantong pedesaan.
Sebelumnya, wilayah itu didominasi oleh FARC, dan kini diperebutkan oleh kelompok-kelompok yang lebih kecil, termasuk ELN.
Gerilyawan ELN menginisiasi perjanjian damai antara pemerintah Kolombia di tahun 2017, namun gagal, menyusul terjadinya serangan ke akademi polisi yang menewaskan 23 orang.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada
Sumber : Associated Press