> >

Kasus COVID-19 Australia Catat Rekor Baru, 23.131 kasus baru di New South Wales!

Kompas dunia | 4 Januari 2022, 09:19 WIB
Staf medis melakukan swab COVID-19 dari Warga di sebuah klinik di Sydney, pada 25 Desember 2021. Kasus virus baru di Australia melonjak ke rekor baru pada Selasa, 4 Januari 2022. (Sumber: Associated Press)

SYDNEY, KOMPAS.TV - Kasus virus harian baru di Australia melonjak ke level tertinggi pada Selasa (3/1/2022). Hal ini membuat ketegangan di rumah sakit dan pusat pengujian di seluruh negeri semakin meningkat.

Di New South Wales, negara bagian terpadat di Australia, 23.131 kasus baru dilaporkan pada Selasa, meningkat dari rekor sebelumnya yaitu sebanyak 22.577 kasus pada Hari Tahun Baru. Saat ini ada 1.344 pasien yang dirawat di rumah sakit, naik 140 pasien dari hari sebelumnya dan 78 lebih banyak dari rekor yang sebelumnya ditetapkan pada akhir September. 

Baca Juga: Fatal! Laboratorium di Australia Salah Berikan Hasil Negatif Covid-19 ke 400 Orang, Ternyata Positif

Sedangkan negara bagian Victoria melaporkan 14.020 kasus pada hari Selasa, melampaui rekor 8.577 yang ditetapkan pada hari Senin. Ada 516 pasien yang dirawat di rumah sakit, termasuk 108 dalam perawatan intensif.

Angka-angka baru berarti Australia telah melewati tonggak sejarah suram 500.000 kasus COVID-19.

Kepala Petugas Medis New South Wales Kerry Chant pada hari Senin mendesak warga untuk tidak mencari perawatan di rumah sakit, kecuali benar-benar diperlukan.

“Penting bagi kita semua untuk memainkan peran kita dalam tidak menempatkan beban yang tidak perlu pada sistem kesehatan,” katanya seperti dikutip dari The Associated Press.

Baca Juga: Ditemukan Satu Kasus Positif Covid-19, Australia Langsung Tutup Total Gedung Parlemen Nasional

Perdana Menteri Scott Morrison pada hari Senin menolak seruan kepada pemerintah federal untuk membuat tes antigen cepat gratis, sebagian untuk mengurangi tekanan pada pusat pengujian PCR.

Wakil Presiden Asosiasi Medis Australia Chris Moy mengatakan sejumlah besar petugas kesehatan telah dirumahkan setelah tertular virus, sehingga sulit bagi pekerja yang tersisa untuk memberikan perawatan yang memadai untuk pasien.

“Anda memiliki banyak pasien dan juga staf yang diliburkan pada saat yang sama,” kata Moy kepada Radio ABC.
 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Purwanto

Sumber : Associated Press


TERBARU