Waspada, Lebih dari 87.500 Orang Meninggal Akibat Covid-19 di Rusia selama November 2021
Kompas dunia | 2 Januari 2022, 01:05 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV – Lebih dari 87.500 orang yang terpapar Covid-19 meninggal dunia di Rusia selama November. Angka ini merupakan jumlah korban tewas terbesar di negara itu sejak pandemi dimulai.
Laporan kantor berita Rusia Rosstat menyebut, jumlah total korban meninggal terkait Covid-19 antara April 2020 hingga Oktober 2021 mencapai hampir 626.000 jiwa. Angka ini lebih dari dua kali jumlah total yang dilaporkan satgas Covid-19 Rusia.
Rosstat rupanya menggunakan kriteria yang lebih luas dibanding satgas Covid Rusia dalam sistem penghitungan korban.
Menurut laporan Rosstat seperti dikutip dari Associated Press, Jumat (31/12/2021), sebanyak 71.187 kematian disebabkan secara langsung oleh Covid-19, dan 8,939 kematian lainnya tampaknya disebabkan oleh virus corona, namun belum dikonfirmasi menggunakan tes.
Sementara, sebanyak 1.477 kasus Covid-19 disebut memperburuk komplikasi penyakit lainnya, dan 5.924 orang yang positif Covid-19 meninggal akibat sebab lain.
Baca Juga: Putin Puji Kekuatan Rakyat Rusia dalam Pidato Tahun Baru 2022, Harapkan Perubahan Positif ke Depan
Lonjakan kematian akibat Covid-19 ini terjadi di tengah rendahnya tingkat vaksinasi dan lemahnya kepatuhan terhadap pembatasan Covid-19. Hanya 51 persen dari hampir 146 juta penduduk yang sudah divaksin lengkap, kendati Rusia menyetujui penggunaan vaksin produksi dalam negeri – Sputnik V – berbulan-bulan sebelum negara-negara lain menggunakannya.
Dalam beberapa bulan terakhir, Rusia menghadapi gelombang penularan dan angka kematian tertinggi. Situasi ini telah membaik selama beberapa pekan belakangan. Namun, otoritas kini tengah bersiap menyambut gelombang penularan baru yang disebabkan oleh varian Omicron.
Baca Juga: Pengamat: Rusia dan AS Selangkah Lagi di Ambang Perang
Wakil Perdana Menteri Tatyana Golikova, yang mengepalai Satgas Covid-19 Rusia, menyatakan, angka kematian penduduk secara keseluruhan meningkat hingga 17 persen pada November dari tahun ke tahun. Kenaikan ini, sebutnya, disebabkan oleh Covid-19.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press