Serangan Udara Arab Saudi Salah Sasaran Hantam Kamp Sekutu, 12 Tentara Pemerintah Yaman Tewas
Kompas dunia | 31 Desember 2021, 22:58 WIBSANAA, KOMPAS.TV — Serangan udara jet tempur koalisi pimpinan Arab Saudi salah sasaran, menghantam kamp pasukan pemerintah Yaman yang didukung Arab Saudi. Akibatnya, kata pejabat militer Yaman, sedikitnya 12 tentara tewas, seperti dilansir Associated Press, Jumat (31/12/2021).
Serangan yang terjadi hari Kamis di provinsi Shabwa itu juga melukai sedikitnya delapan tentara Yaman, kata para pejabat militer Yaman.
Mereka berbicara dengan syarat anonim karena mereka tidak berwenang untuk memberi keterangan kepada media.
Tidak ada komentar langsung dari koalisi pimpinan Saudi, sekutu pasukan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional.
Turki al-Maliki, juru bicara koalisi, tidak menanggapi panggilan dan pesan dari The Associated Press yang meminta keterangan.
Yaman dilanda perang saudara sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang didukung Iran menyerbu ibu kota Sanaa dan sebagian besar wilayah utara negara itu.
Tahun 2015, koalisi pimpinan Saudi melakukan intervensi untuk menghentikan gerak maju pemberontak dan mengembalikan pemerintah yang diakui secara internasional ke tampuk kekuasaan.
Baca Juga: Pemberontak Yaman Serang Kota Arab Saudi, Setidaknya 2 Orang Tewas
Namun perang justru berlangsung selama bertahun-tahun dan menciptakan krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Di lokasi serangan salah sasaran, beberapa mayat tampak hangus, sementara tiga kendaraan militer, beberapa di antaranya dilengkapi senapan otomatis, tampak hancur berantakan, kata dua warga setempat yang tidak mau disebutkan namanya karena takut akan pembalasan.
Insiden serangan salah sasaran oleh serangan udara koalisi pimpinan Saudi telah beberapa kali menghantam pasukan darat sekutu selama konflik Yaman.
Beberapa bulan terakhir, pertempuran meningkat antara kelompok Houthi dan pasukan pemerintah Yaman di sekitar pusat kota Marib dan kota pesisir Hodeida.
Koalisi juga telah meningkatkan serangan udara di Sanaa dan daerah yang dikuasai pemberontak lainnya di Yaman dalam beberapa pekan terakhir.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Associated Press