> >

Anggap Covid-19 Kecil, Juara Kickboxer Anti-Vaksin Meninggal Usai Bantah Terinfeksi Virus Corona

Kompas dunia | 27 Desember 2021, 13:19 WIB
Juara dunia Kickboxer, Frederic Sinistra meninggal setelah meminta dikeluarkan dari rumah sakit dan menyangkal terinfeksi Covid-19. (Sumber: Instragram@fred_sinistra)

LIERSE, KOMPAS.TV - Atlet kickboxer asal Belgia yang juga anti-vaksin dan menganggap Covid-19 sebagai virus kecil, meninggal setelah membantah terinfeksi penyakit mematikan itu.

Frederic Sinistra, 41 tahun, yang juga tiga kali juara dunia, memutuskan keluar dari rumah sakit di Liege, setelah menyangkal dirinya terinfeksi Covid-19.

Tetapi Sinistra, yang menorehkan catatan 39 kemenangan dan 9 kali kalah, meninggal beberapa pekan pekan kemudian karena komplikasi yang diduga karena virus Corona.

Seperti dilaporkan Express, Sinistra yang dijuluki Undertaker mengungkapkan kepada pengikutnya di media sosial bahwa ia akan merawat gejalanya jauh dari rumah sakit.

Baca Juga: Pesan iPhone Seharga Rp19 Juta, Pria Ini Malah dapat 2 Cokelat Dibungkus Tisu Toilet

Ia dikabarkan bernapas menggunakan tabung oksigen saat berada di rumahnya.

Di media sosialnya, Sinistra sempat mengatakan bahwa Covid-19 merupakan sebuah virus kecil.

Ia sempat menyebut Covid-19 sebagai la grippe des cheveaux, yang berarti flu rambut.

Ia juga menentang tindakan yang dilakukan pemerintah Belgia untuk menghadang penyerangan Covid-19 seperti mandat melakukan masker, serta izin vaksin.

Foto Sinistra yang tengah dirawat dan menggunakan alat bantu pernapasan ruang perawatan intensif (ICU) sempat diunggah di Facebook miliknya.

Selain itu pada video yang diposting saat ia dirawat, Sinistra terlihat kesulitan untuk bernapas.

Laporan media mengungkapkan bahwa sang atlet memasuki rumah sakit setelah dipaksa oleh pelatihnya, Osman Yighin, 50 tahun.

Mengatakan kepada media Belgia, SudInfo, Yigin mengatakan ia memberitahu Sinsitra tak akan melatihnya kecuali jika ia pergi ke rumah sakit untuk menerima perawatan medis.

Baca Juga: Korban Tewas Omicron Pertama di Inggris Ternyata Anti-Vaksin Covid-19 dan Yakini Teori Konspirasi

Pasangan Sinistra kemudian mengumumkan kepulangan  sang atlet ke rumah  pada 16 Desember.

Sang atlet pun tetap aktif secara online hingga beberapa hari sebelum ia meninggal.

Berdasarkan laporan epidemiolog dari Institut Sciensano di Brussels, Belgia,  mencatatkan adanya sekitar 7.011 kasus Covid-19 pada tujuh hari terakhir.

Hal itu berujung pada 150 penerimaan di rumah sakit setiap harinya, dan sekitar 35 kematian setiap harinya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Express


TERBARU