> >

Rusia Tarik Mundur 10.000 Pasukan dari Perbatasan Ukraina, Upaya Meredakan Ketegangan?

Kompas dunia | 26 Desember 2021, 10:36 WIB
Tentara Rusia melakukan latihan di perbatasan Ukraina. Lebih dari 10.000 pasukan Rusia ditarik mundur dari perbatasan Ukraina, Sabtu (25/12/2021). (Sumber: AP Photo)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia dilaporkan telah menarik mundur 10.000 pasukan dari perbatasan Ukriana, setelah melakukan latihan sebulan penuh.

Seperti dilaporkan pada Sabtu (25/12/2021), sekitar 10.000 pasukan Rusia ditarik mundur dari sejumlah wilayah di dekat Ukraina.

Area tersebut termasuk Crimea, yang sudah dianeksasi Rusia pada 2014, serta wilayah selatan Rusia seperti Rostov dan Kuban.

Para pasukan tersebut dilaporkan sudah kembali ke pangkalan permanen mereka.

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Bantai dan Bakar Jasad 30 Orang, Beberapa di Antaranya Anak-Anak

“Tahap koordinasi tempur divisi, kru tempur, regu di unit bermotor telah selesai,” bunyi pernyataan angkatan bersenjata Rusia kepada Interfax dikutip dari Newsweek.

“Lebih dari 10.000 prajurit militer akan berbaris menuju penempatan permanen mereka dari wilayah latihan gabungan senjata,” tambahnya.

Meski begitu, hal itu tak begitu saja menurunkan tensi ketegangan karena ketakutan Rusia akan menyerang Ukraina masih tetap tinggi.

Sebelumnya, Rusia dilaporkan telah mengerahkan puluhan ribu pasukan di sebelah utara, selatan, dan timur perbatasan dengan Ukraina.

Jumlah pasukan yang ditempatkan di perbatasan dengan Ukraina dikabarkan mencapai 175.000 personel.

Rusia sendiri berulang kali membantah rencana melakukan penyerangan dan menegaskan bahwa mereka memiliki kewenangan untuk mengerahkan tantara di perbatasan jika memang diperlukan.

Baca Juga: Rusia Terus Tambah Pasukan di Perbatasan Ukraina, Terbongkar lewat Foto Satelit

Rusia juga meminta NATO berjanji menolak Ukraina memasuki aliansi tersebut dan memberikan bantuan militer skala besar ke Kiev.

Mereka menegaskan bahwa keamanan nasional Rusia terancam oleh hubungan Ukraina dengan barat.

“Kami tak ingin perang. Kami tak ingin jalan konfrontasi,” ujar Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov di awal pekan ini.

“Tetapi kami secara tegas akan memastikan keamanan kami menggunakan segala cara yang kami rasa perlu dilakukan,” tambahnya.

Penulis : Haryo Jati Editor : Fadhilah

Sumber : Newsweek


TERBARU