Putin Membela Nabi Muhammad: Menghinanya Bukanlah Kebebasan Berbicara
Kompas dunia | 25 Desember 2021, 09:58 WIBMOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin memberikan pembelaan terhadap Nabi Muhammad dan menegaskan menghinanya bukanlah kebebasan berbicara.
Hal itu diungkapkannya pada konferensi pers tahunannya, Kamis (23/12/2021).
“Menghina Nabi Muhammad merupakan pelanggaran kebebasan beragama dan pelanggaran terhadap perasaan suci orang-orang yang memeluk Islam,” ujarnya seperti dilaporkan oleh kantor berita Tass dikutip dari TRT World.
Baca Juga: Misa Natal di Vatikan Dibatasi untuk 2.000 Orang, Paus Ingatkan Kesederhanaan Yesus
Putin mengakui pentingnya kebebasan artistik secara umum, tetapi juga menekankan bahwa ada batasannya dan mestinya tidak melanggar kebebasan komunitas lain.
Ia mengungkapkan, Rusia memiliki tradisi menghormati budaya dan agama lain sejak negara yang mewakili 11 persen dari daratan dunia itu berkembang sebagai masyarakat multi-etnis dan multi-budaya.
Pemimpin 69 tahun itu pun mengatakan rasa hormat ini tak banyak tersedia di negara lain.
Pada kesempatan itu, Putin juga mengecam foto Nazi di internet, salah satunya yang memiliki judul Resimen Abadi didedikasikan untuk warga Rusia yang tewas dalam Perang Dunia II.
Baca Juga: Rusia Rencanakan Pemakaman Massal Darurat, Diyakini Persiapan untuk Serang Ukraina
Tindakan-tindakan yang melanggar kebebasan beragama dan melukai perasaan pemeluk suatu agama, kata Putin, akan melahirkan aksi-aksi pembalasan oleh kelompok-kelompok ekstremis.
Ia pun menyontohkan serangan yang terjadi terhadap kantor redaksi majalah Charlie Hebdo di Paris, Prancis setelah penerbitan karikatur Nabi Muhammad.
Pada 2006, Putin menyebut karikatur yang menggambarkan Nabi Muhammad sebagai provokasi yang tak dapat diterima.
Ia mengutuk kartun penghujatan dan mengatakan insiden tersebut menambah keretakan antaragama, dan menyinggung serta memprovokasi umat.
Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : TRT World