> >

Kasus Covid-19 di Xian Melonjak, China Hukum Puluhan Pejabat

Kompas dunia | 25 Desember 2021, 04:35 WIB
Warga mendatangi pusat tes Covid-19 di Xian, Shaanxi, China pada Selasa (21/12/2021). Pada Rabu (22/12), China me-lockdown kota berpenduduk 13 juta jiwa ini. Pada Jumat (24/12), China menghukum 26 pejabatnya karena dianggap gagal mengendalikan penyebaran penyakit. (Sumber: Li Yibo/Xinhua via Associated Press)

BEIJING, KOMPAS.TV – Puluhan pejabat China pada Jumat (24/12/2021) dilaporkan menuai hukuman atas melonjaknya kasus penularan Covid-19 di kota Xian yang kini di-lockdown

China, negara tempat kasus Covid-19 kali pertama dideteksi pada akhir 2019, kini waspada terhadap kasus penularan baru. Negara itu juga tengah bersiap menggelar Olimpiade Musim Dingin di ibu kota Beijing pada Februari mendatang.

Berkat strategi nol Covid-19 dengan pembatasan perbatasan yang ketat, karantina panjang dan lockdown di lokasi tertentu, negara berpenduduk terbanyak dunia itu berhasil menekan kasus penularan.

Baca Juga: China Lockdown Total Kota Berpenduduk 13 Juta usai Deteksi 52 Transmisi Lokal Covid-19

Namun, beberapa pekan belakangan, kasus penularan melonjak. 

Di kota Xian, lokasi Prajurit Terakota berada, lockdown diberlakukan. Hingga, seluruh 13 juta warganya terpaksa beraktivitas di dalam rumah. Usaha dan bisnis ditutup, dan tes Covid-19 massal digelar.

Pada Jumat, Xian melaporkan adanya 49 kasus baru, hingga total kasus penularan menjadi 250 kasus.

Melansir Channel News Asia, Komisi Pusat untuk Inspeksi Disiplin China menyatakan, sebanyak 26 pejabat Partai Komunis telah dihukum karena dianggap ‘kurang tegas dalam mencegah dan mengendalikan wabah’. Pejabat yang dianggap gagal mengendalikan virus di wilayah mereka biasanya dipecat atau ditegur. 

Baca Juga: 3.500 Makam Kuno Ditemukan di Xian, Shaanxi, China dari Era Dinasti Sui dan Dinasti Tang, 581-907M

Komisi itu mengungkap adanya pelonggaran aturan dalam tes Covid-19 dan respons yang tak terkoordinasi hingga mengganggu pelacakan kontak di Xian. 

Otoritas China menyebut, para pejabat itu dianggap bersalah terkait masalah birokrasi dalam tugas pengendalian penyakit, seperti melalaikan tanggung jawab, tidak mengambil tindakan, membuang-buang uang dan menangani masalah dengan cara negatif.

Pada Oktober lalu, seorang sekretaris partai di Mongolia Dalam dipecat setelah wilayahnya dilanda klaster kasus. Sebelumnya pada Agustus, kepala komisi kesehatan kota Zhengzhou dipecat dengan alasan yang sama.

Menurut laporan media pemerintah, kasus penularan di Xian meluas hingga ke lima kota lain termasuk Beijing.

Baca Juga: Indonesia Baru Mulai, China Sudah Bangun 1,3 Juta Stasiun Pemancar 5G

Sejak Kamis (23/12), saat lockdown diberlakukan, setiap rumah tangga di Xian hanya diperbolehkan mengirim satu anggota keluarga ke luar setiap dua hari untuk membeli kebutuhan hidup. Warga yang ingin meninggalkan kota juga harus mendapat persetujuan otoritas. 
 

 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : CNA


TERBARU