> >

Longsor Timbun Tambang Giok Myanmar, 70 Orang Belum Ditemukan

Kompas dunia | 22 Desember 2021, 16:13 WIB
Ilustrasi. Para penambang mencari batu giol di Hpakant, Myanmar pada Maret 2015. Pada 22 Desember 2021, tambang giok di Hpakant longsor, menewaskan satu orang dan sekitar 70 penambang belum ditemukan. (Sumber: Stringer Associated Press)

HPAKANT, KOMPAS.TV - Tambang batu giok di wilayah utara Myanmar dikejutkan tanah longsor besar pada Rabu (22/12/2021). Longsor ini menimbun puluhan penambang yang sedang bekerja.

Menurut otoritas pencarian dan penyelamatan setempat, setidaknya satu orang tewas akibat kejadian ini. Jumlah korban yang masih tertimbun diperkirakan lebih dari 70 orang.

Nyo Chaw, koordinator upaya pencarian, menyebut para penambang tersapu ke danau bekas tambang oleh longsoran tanah.

Baca Juga: 20 Pekerja Tambang Terjebak Banjir, Pejabat China Dicopot

Selain penambang, longsor juga menyapu lima perempuan muda dan tiga warung kecil.

Nyo Chaw menyebut longsoran tanah berguguran dari tebing setinggi 60 meter di atas tambang.

“Sekitar 150 petugas pencarian dan pemadam kebakaran masih mencari-cari di area itu dan kami telah menemukan satu jasad penambang giok sejauh ini,” kata Nyo Chawa kepada Associated Press.

Jumlah penambang tidak bisa diketahui secara pasti karena karena aktivitas tambang di kotapraja Hpakant itu tergolong ilegal. Pekerja pun kebanyakan tak terdaftar secara resmi.

Tambang giok di Hpakant tersebut memang dikenal rawan bencana karena standar keamanan yang minim. Pada 2020 lalu, hampir 200 orang tewas akibat tanah longsor di tambang yang sama.

Pemerintah junta militer mengklaim telah menutup tambang di Hpakant. Namun, diperkirakan ada 20-50 perusahaan yang beroperasi secara ilegal di sana.

Baca Juga: Unjuk Rasa Warga Tolak Perusahaan Tambang

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU