Enam Negara Bagian Malaysia Diterjang Banjir Bandang, Ribuan Orang Dievakuasi
Kompas dunia | 19 Desember 2021, 10:03 WIBKUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Banjir bandang melanda enam negara bagian Malaysia pada Sabtu (18/12/2021). Sekitar 4.000 harus dievakuasi akibat banjir.
Banjir Malaysia didahului oleh hujan lebat terus-menerus sejak Jumat (17/12). Banjir kemudian menggenangi wilayah Selangor, Kelantan, Trengganu, Pahang, Negeri Sembilan, dan Melaka.
Melansir Channel News Asia, banjir membuat sejumlah jalan utama terputus. Warga pun dilaporkan terpaksa tidur di mobil, tidak bisa pulang karena banjir.
Banjir juga dilaporkan menyebabkan dua korban meninggal, masing-masing di Pahang dan Trengganu.
Baca Juga: BMKG Jambi: Waspada Gelombang Tinggi, Banjir Rob, hingga Tanah Longsor
“Saya pulang dari kantor di Kuala Lumpur sekitar pukul 2.30 tadi malam dan berhenti untuk makan malam karena lalu lintas macet. Jelang mencapai Setia Alam (Selangor) sekitar tengah malam, saya melihat setiap jalan ke rumah saya kebanjiran,” kata Mohd Faizol Adzhar Mohd Mohtar, seorang warga yang terjebak banjir.
“Hujan lebat saat itu dan saya memutuskan tidur di mobil karena saya tidak mau ambil risiko mengarungi banjir,” imbuhnya.
Pemerintah pun membuka sejumlah pusat bantuan dan pengungsian di lokasi terdampak. Sebanyak 12 pusat pengungsian didirikan di Klang, Selangor dan menampung sekitar 2.600 pengungsi.
Hujan lebat dan banjir bandang turut mengganggu operasi Pelabuhan Klang, Sabtu (18/12). Menurut otoritas pelabuhan, gudang dan depot kontainer juga terkena banjir.
“Yang membuat situasi lebih buruk, banyak staf dermaga dan staf operasional logistik tidak bisa bekerja karena sulitnya akses lalu lintas,” demikian pernyataan otoritas Pelabuhan Klang.
Pihak pelabuhan pun terpaksa membatasi operasi. Per Sabtu (18/12), pelabuhan mengutamakan pengapalan barang-barang esensial seperti makanan, obat-obatan, dan makanan beku.
Baca Juga: Banjir Kabupaten Banjar, Kecamatan Astambul dan Martapura Kota Terdampak Parah
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV