Mahathir Muhammad Dilarikan ke Rumah Sakit, Diduga karena Jantung
Kompas dunia | 17 Desember 2021, 06:58 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawan intensif.
Politikus berusia 96 tahun yang terkenal dengan julukan Dr M tersebut dirawat di Institut Jantung Negara (IJN), Kuala Lumpur.
Hal itu diumumkan langsung JIN soal kondisi Mahathir yang harus dirawat di rumah sakit, Jumat (17/12/2021).
Pihak rumah sakit sendiri belum mengumumkan secara resmi, namun diduga terkait riwayat jantung yang selama ini diidap oleh Mahathir.
Dalam sebuah pernyataan, IJN mengatakan bahwa mantan Perdana Menteri Malaysia itu dibawa ke rumah sakit pada Kamis pukul 19.00 waktu setempat. Ia akan menjalani observasi terkait kondisi kesehatannya.
“Mahathir akan menjalani pemeriksaan kesehatan lengkap dan observasi lebih lanjut,” bunyi pernyataan IJN, sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Mahathir Mohamad Menjadi Warga Malaysia Tertua Disuntik Vaksin Covid-19
Riwayat Jantung Mahathir Muhammad
Situs Malay Mail juga melaporkan, Mahathir memiliki riwayat penyakit yang berhubungan dengan jantungnya.
Mahathir kali pertama mengalami jantung Pada 1989. Saat itu Mahathir mengalami serangan jantung pertamanya ketika dia berusia 64 tahun.
Beberapa tahun setelahya, Mahathir juga mengalami serangan jantung. Tepatnya pada tahun 2006 lalu.
Setahun setelahnya, tepatnya pada 2007, Mahathir bahkan menjalani operasi bypass jantung sebanyak empat kali lipat.
Baca Juga: Sebut Sumpit Budaya Tionghoa, Mahathir Mohammad Panen Kecaman
Terakhir kali Mahathir dirawat di rumah sakit adalah pada 10 Februari 2018, juga di rumah sakit serupa, di IJN Kuala Lumpur, karena infeksi dada.
Sebelumnya, Mahathir Muhammad juga baru saja mendapat kecaman lantaran mengomentari etnis Tionghoa karena masih mempertahankan cara makan dengan sumpit panen kecaman.
Baca Juga: Gara-Gara Unjuk Rasa, Mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad Diinterogasi Polisi Malaysia
Mahathir mengatakan orang Tionghoa belum mengadopsi cara makan orang Malaysia yang menggunakan tangan karena masih menggunakan sumpit.
“Orang Tionghoa makan dengan sumpit, mereka tidak makan dengan tangan. Mereka belum mengadopsi cara makan orang Malaysia,” ujar Mahatir.
“Mereka mempertahankan sumpit, yang merupakan identitas dari China, bukan Malaysia, dan banyak hal lainnya,” lanjut Mahathir.
Narasi itu dilontarkan Mahathir ketika meluncurkan buku barunya yang berjudul Capturing Hope: The Struggle Continues For A New Malaysia, Minggu (12/12).
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV