> >

Mengapa Nama Nguyen Begitu Populer di Vietnam?

Kompas dunia | 15 Desember 2021, 18:49 WIB
Ilustrasi. Pesepakbola Timnas Vietnam, Nguyen Quang Hai (kanan). Menurut sensus 2005, sebanyak 40% populasi Vietnam bernama Nguyen. (Sumber: Laman resmi Piala AFF)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Di Piala AFF 2020, Timnas Vietnam membawa 30 pemain untuk bertanding. Uniknya, 11 pemain tersebut memiliki nama keluarga Nguyen.

Ketika melibas Malaysia 3-0, Minggu (12/12/2021) lalu, pelatih Park Hang-seo menurunkan tujuh Nguyen sebagai starter. Sang pelatih kemudian memasukkan dua Nguyen lain dari bangku cadangan.

Tiga gol Vietnam ke gawang Harimau Malaya pun dicetak oleh tiga Nguyen. Masing-masing adalah Nguyen Quang Hai, Nguyen Chong Puong, serta Nguyen Hoang Duc.

Apabila menilik komposisi skuad Timnas Vietnam, Nguyen terlihat sebagai nama keluarga yang amat populer. Tidak hanya bagi atlet, nama Nguyen juga amat populer di kalangan warga.

Menurut sensus tahun 2005, sebanyak 40 persen populasi Vietnam mengadopsi nama Nguyen. 

Baca Juga: Kayla Nguyen Nyanyikan Parodi Lagu Justi Bieber

Lalu, bagaimana awalnya orang Vietnam mengenal nama Nguyen dan mengapa bisa sepopuler sekarang?

Berawal dari dinasti China

Awalnya, orang Vietnam diduga tidak mengadopsi nama keluarga. Melansir Atlas Obscura, nama keluarga di Vietnam mulai dipopulerkan oleh penjajahan dinasti China mulai sekitar abad ke-2 SM.

China sendiri telah mengadopsi nama keluarga selama ribuan tahun. Nama keluarga terkadang berfungsi untuk menunjukkan status sosial.

Menurut Stephen O’Harrow, profesor studi Vietnam di Universitas Hawaii, China mengadopsi sistem nama keluarga ke Vietnam untuk alasan pajak.

“Di bawah pemerintahan kolonial China, orang China akan menujuk nama keluarga secara khusus untuk menjaga catatan pajak,” kata O’Harrow kepada Atlas Obscura.

“Mereka (China) menerapkan nama keluarga dengan jumlah terbatas bagi rakyat di bawah kekuasaannya,” imbuhnya.

China pun mulai “memberi” nama keluarga kepada rakyat Vietnam. Umumnya, nama keluarga ini berasal dari bahasa China, kemudian mengalami penyesuain dengan bahasa setempat.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU