Olimpiade Beijing 2022 Diboikot Barat, China: Mereka akan Menuai Akibatnya
Kompas dunia | 10 Desember 2021, 14:12 WIBBEIJING, KOMPAS.TV - Pemerintah China menegaskan, negara-negara yang melakukan boikot diplomatik terhadap penyelenggaraan Olimpiade Beijing 2022, akan menuai akibat dari tindakan mereka.
“Penggunaan Olimpiade sebagai manipulasi politis oleh Amerika Serikat, Australia, Inggris, dan Kanada merupakan sesuatu yang tidak populer dan mengisolasi diri,” ungkap Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, Kamis (9/11/2021), seperti dilansir Newsweek.
“Mereka pasti akan menuai akibat dari kesalahan mereka,” imbuhnya.
“Lagipula China tidak pernah mengundang negara-negara yang bersangkutan. Olimpiade Musim Dingin Beijing akan sukses baik pejabat-pejabat mereka datang atau tidak,” ujar Wang.
Senin (6/12/2021) lalu, Gedung Putih mengumumkan akan melakukan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing 2022 yang dijadwalkan dibuka pada 4 Februari mendatang. Langkah itu diikuti Australia, Inggris, dan yang terbaru, Kanada.
Baca Juga: Pernyataan Mengejutkan Macron: Tak Ada Artinya Boikot Diplomatik Olimpiade Musim Dingin di China
Selain keempat negara tersebut, Lithuania dan Skotlandia juga telah mengatakan akan memboikot Beijing 2022 terkait adanya laporan-laporan pelanggaran HAM terhadap warga Uighur dan kelompok-kelompok minoritas muslim di Xinjiang, China.
Adapun Selandia Baru menyebut masalah logistik terkait pandemi Covid-19 sebagai alasan tidak mengirim pejabat tingginya ke Olimpiade Beijing 2022.
Meskipun demikian, atlet dari negara-negara tersebut akan tetap bertanding di Beijing.
Sebelumnya, Komite Olimpiade dan Paralimpiade AS telah mengungkapkan ketidaksepakatannya dengan langkah boikot diplomatik. Mereka menilai langkah-langkah tersebut tidak efektif.
Baca Juga: China Tumpahkan Amarah ke Inggris karena Boikot Diplomatik Olimpiade Musim Dingin 2022
Dalam konferensi pers Kementerian Luar Negeri China di Beijing, Wang mengatakan sejumlah kepala negara dan anggota keluarga kerajaan telah mendaftarkan diri untuk hadir pada Olimpiade Beijing 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan telah diundang secara pribadi oleh Presiden China Xi Jinping.
Namun Wang mengatakan undangan kepada pejabat-pejabat tinggi negara-negara lain diserahkan kepada Komite Olimpiade Nasional masing-masing.
“Olahraga tidak ada hubungannya dengan politik,” ujar Wang.
Olimpiade, kata dia, “bukan panggung untuk pamer politik.”
Baca Juga: Negara Barat Boikot Olimpiade Musim Dingin, China Anggap Sebagai Lelucon
Penulis : Edy A. Putra Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Newsweek