Jerman Ancam Rusia: Bila Serang Ukraina, Harus Siap Bayar Harga Politik dan Ekonomi yang Tinggi
Kompas dunia | 9 Desember 2021, 23:51 WIBPARIS, KOMPAS.TV – Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock memperingatkan Rusia pada Kamis (9/12/2021). Rusia diancam akan membayar harga politik dan ekonomi yang tinggi bila mengambil langkah serangan militer terhadap negara tetangga, Ukraina.
“Rusia akan membayar harga politik dan ekonomi yang tinggi atas pelanggaran baru kenegaraan Ukraina,” tandas Baerbock pada para wartawan dalam konferensi pers gabungan bersama Menteri Prancis untuk Eropa dan Urusan Luar Negeri Jean-Yves Le Drian di Quai d'Orsay, Paris, Prancis, Kamis, seperti dilansir Associated Press.
“Kami hanya dapat menemukan solusi melalui jalur diplomatik, dan kami berdua siap untuk terlibat secara pribadi (dalam masalah ini),” tegasnya.
Baca Juga: Inggris Waspadai Invasi Rusia ke Ukraina, Skenario Terburuk Sejak Perang Dunia II
Baerbock menekankan perlunya mengoordinasikan posisi Eropa bersama saat berhadapan dengan tetangga yang bermusuhan macam Rusia. Negeri beruang merah itu dilaporkan telah mengumpulkan pasukan dekat perbatasan Ukraina.
“Integritas wilayah dan kedaulatan Ukraina, bagi kami, bukan untuk dinegosiasikan,” kata Baerbock di Paris saat melakukan perjalanan ke luar negeri pertamanya sehari setelah menjabat.
“Prioritas tertinggi adalah harus menghindari eskalasi militer,” imbuh menlu perempuan pertama Jerman itu.
Jerman Menimbang Langkah Boikot Diplomatik
Sementara itu, terkait kemungkinan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Musim Dingin di China, Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menyatakan, isu tersebut menjadi topik besar dalam pertemuannya bersama Menlu Prancis Jean-Yves Le Drian di Paris, Prancis, Kamis (9/12/2021).
Baca Juga: China Tumpahkan Amarah ke Inggris karena Boikot Diplomatik Olimpiade Musim Dingin 2022
Seperti diketahui, pemerintah Amerika Serikat (AS), Inggris dan Australia telah menyatakan tak akan mengirim para diplomat mereka ke Olimpiade Beijing 2022. Keputusan itu ditempuh sebagai protes atas pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan pemerintah China.
“Jerman ingin memutuskan bagaimana menindaklanjuti hal itu bersama dengan teman-teman Eropa kami,” imbuhnya.
Pendirian bersama Eropa terkait boikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing, kata Le Drian, diperlukan. Komentar Le Drian itu dilontarkan setelah Menteri Pendidikan dan Olahraga Prancis Jean-Michel Blanquer menyatakan Paris tak akan bergabung dalam boikot semacam itu.
“Olahraga adalah dunia tersendiri, yang harus dilindungi dari campur tangan politik. Kalau tidak, akhirnya malah kita mematikan kompetisi,” ujar Blanquer pada BFM-TV.
Baca Juga: Prihatin Pelanggaran HAM China, Kanada akan Boikot Diplomatik Olimpiade Musim Dingin Beijing
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press