> >

Paus Fransiskus Diteriaki Sesat saat Kunjungan ke Athena, Pelaku Ditangkap Polisi

Kompas dunia | 5 Desember 2021, 10:55 WIB
Paus Fransiskus berkhotbah dalam misa di Basilika Santo Petrus, Vatikan pada Minggu (14/11/2021). (Sumber: Gregorio Borgia/Associated Press)

ATHENA, KOMPAS.TV - Pemimpin Katolik Dunia, Paus Fransiskus diteriaki sesat saat akan memasuki Keuskupan Agung Ortodoks di Athena, Yunani, Sabtu (4/12/2021).

Pelaku diketahui seorang Pendeta Gereja Ortodoks yang sudah tua, yang kemudian ditangkap polisi.

Pada video di lokasi kejadian, menunjukkan seorang pria yang menggunakan jubah hitam, dengan topi hitam dan memiliki jenggot putih panjang meneriakkan kata-kata tersebut di luar gedung Keusukupan.

Polisi pun langsung bergerak cepat dengan menangkapnya dan membawanya pergi.

Baca Juga: Erupsi Gunung Semeru Mendapat Perhatian Media Asing

Dikutip dari South China Morning Post, saksi mata mengungkapkan pria tersebut berteriak cukup keras sehingga bisa didengar paus di tengah kerumunan.

Pria itu sempat terjatuh saat ditangkap, dan kemudian diangkat oleh polisi dan dibawa pergi.

Paus Fransiskus tiba di Yunani pada hari yang sama, untuk kunjungan tiga hari.

Kunjungan tersebut sebagai upaya untuk membuat gereja timur dan barat kembali mendekat.

Kekristenan terpecah menjadi Gereja Katolik Roma dan Gereja Ortodoks Timur pada 1054, dalam apa yang disebut sebagai Skisma Besar.

Selama berabad-abad hubungan keduanya pun kerap tak lancar.

Baca Juga: Bus Jatuh ke Sungai di Kenya, 23 Orang Tewas Tenggelam dan 4 di Antaranya Anak-anak

Dalam pidatonya, Paus Fransiskus meminta pengampunan terhadap Uskup Agung Beatitude Ieronymos II, atas nama Gereja Katolik Roma atas kesalahan sejarah yang menyebabkan perpecahan.

Sebelumnya, Paus Johannes Paulus II sempat meminta maaf atas peranan dari Gereja Katolik atas pemisahan mereka saat mengunjungi Yunani pada 2001.

Katolik dan Ortodoks telah terlibat dalam dialog yang bertujuan untuk reuni selama beberapa dekade dan bekerja sama dalam banyak inisiatif sosial.

Tetapi, kedua belah pihak masih berjauhan secara teologis.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : South China Morning Post


TERBARU