Nobatkan Pejabat Kontroversial UEA sebagai Presiden, Interpol Tuai Protes
Kompas dunia | 26 November 2021, 00:05 WIB“Ini hari yang menyedihkan bagi keadilan internasional dan kepolisian dunia,” ujar Matthew Hedges, seorang mahasiswa doktoral Inggris. Hedges sempat dipenjara di UEA selama hampir 7 bulan pada 2018 atas tuduhan mata-mata.
“Saya sungguh cemas memikirkan apa artinya ini bagi orang-orang seperti saya yang telah disiksa oleh tangan-tangan UEA dan dipaksa membuat pengakuan palsu di bawah siksaan,” terangnya dalam pernyataan lewat surel.
Kata Hedges, dirinya disiksa dan dikurung selama berbulan-bulan tanpa akses ke pengacara.
Ali Issa Ahmad, seorang penggemar sepak bola, juga menyatakan hal serupa. Ia disiksa oleh badan keamanan UEA selama turnamen sepak bola Asia Cup 2019.
“Saya tak akan berhenti berjuang demi keadilan atas penyiksaan yang saya alami di bawah pengawasan Al-Raisi. Saya harap Interpol tak mengizinkannya menyiksa orang lain,” katanya.
Baca Juga: Interpol Tidak Terbitkan Red Notice, Polri Terkendala Tangkap Jozeph Paul Zhang
Al-Raisi menggantikan Kim Jong Yan dari Korea Selatan, wakil presiden yang terpilih sebagai pengganti Meng dan menjalankan sisa waktu jabatan Meng. Masa jabatan Kim seharusnya berakhir pada 2020, tapi diperpanjang setahun lantaran pandemi Covid-19 memaksa Interpol meniadakan sidang tahunannya tahun lalu.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Associated Press