> >

Menyesal Percaya Bualan Anti-Vaksin, Perempuan Ini Tertular Covid-19 dan Nyaris Mati 8 Kali

Kompas dunia | 21 November 2021, 17:11 WIB
Gemma Roberts menyesal percaya dengan bualan orang-orang yang anti-vaksin, dan akhirnya delapan kali nyaris mati karena serangan jantung setelah terjangkit Covid-19. (Sumber: Mirror)

CHESHIRE, KOMPAS.TV - Seorang perempuan mengungkapkan penyesalannya karena telah percaya dengan bualan orang-orang yang anti-vaksin.

Ia mengaku akhirnya tertular Covid-19 dan 8 kali nyaris mati karena serangan jantung selama dirawat.

Gemma Roberts memutuskan untuk tak melakukan vaksinasi Covid-19 karena mempercayai omongan para anti-vaksin.

Roberts dirawat di Rumah Sakit Warrington, Cheshire, Inggris, setelah jantungnya berhenti beberapa kali setelah dirinya dilaporkan terjangkit virus mematikan itu.

Baca Juga: Tinju dan Kejar Pria yang Coba Merampok Ibunya, Aksi Pemberani Gadis Kecil 9 Tahun Banjir Pujian

Ia juga dua kali mengalami sepsis atau infeksi berat selama dirawat.

Roberts sudah berada di rumah sakit sejak Agustus dan memakai ventilator atau alat bantu pernapasan.

“Saya ingat berkata kepada dokter dan perawat untuk tak membiarkan saya mati,” katanya dikutip dari Daily Star.

Ia pun mengaku sempat menghubungi pasangannya sebelum tidur dan mengatakan dokter harus membiusnya untuk bisa tidur.

“Tetapi saya kemudian sempat berpikir, akan mati di sini. Saya seharusnya divaksin sebelumnya. Saya pikir semua orang seharusnya seperti itu,” ujar dia.

“Saya salah satu orang yang takut disuntik. Saya mendengar, hal itu membuat orang mati,” tambahnya.

Baca Juga: Penjaga Hutan Perempuan Tewas Diterkam Harimau, Ternyata Korban Ketiga dari Hewan yang Sama

Perempuan berusia 35 tahun itu merasa bersalah telah membuat keluarganya mengalami ketakutan, karena tak tahu apa yang akan terjadi padanya.

Roberts semula berpikir ia merasa sedikit mabuk setelah pulang dari sebuah acara pernikahan.

Tetapi kemudian merasa sakit dan lelah, sebelum kemudian kehabisan napas setelah hanya pergi ke toilet.

Ia kemudian dites positif Covid-19 setelah dilakukan tes aliran lateral dan PCR.

Pada 14 Agustus, ia mengalami serangan jantung, dan kembali mengalaminya dalam satu pekan kemudian.

Pada 31 Agustus, ia kemudian mengalami empat serangan jantung dan mengklaim sempat mati selama 10 menit pada satu titik.

Baca Juga: Ketika Pangeran Charles Keliling Al-Azhar, Berjumpa dengan Imam Besar dan Bicara Perubahan Iklim

Ia pun mengaku telah dicuci otak oleh bualan orang-orang yang anti-vaksin.

“Kami tidak divaksinasi dan tak mengalami kondisi kesehatan yang berbahaya. Kami hanya sedikit gemuk, itu saja. Dokter menyelamatkan nyawa kami,” kata pasangan Roberts, Sophie.

“Saya ingin orang lain tahu untuk tak percaya pada sampah anti-vaksin. Kami dicuci otak,” tambahnya.

Ventilator yang dipakai Roberts pun kemudian dilepas, dan kini ia pulih dengan cepat.

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Daily Star


TERBARU