Belgia Terapkan Wajib WFH Minggu Depan Walau Vaksinasi Penuh Covid-19 Sudah 75 persen
Kompas dunia | 18 November 2021, 09:30 WIBBRUSSELS, KOMPAS.TV - Belgia memberlakukan kembali kewajiban untuk bekerja dari rumah atau work from home (wfh) dan memperpanjang pemberlakuan wajib mengenakan masker kepada anak berusia 10 tahun.
Hal itu sebagai upaya untuk mencegah gelombang baru pandemi Covid-19 yang akan kembali jadi ancaman bagi sistem perawatan kesehatannya, seperti dilansir Bloomberg, Kamis (18/11/2021).
Langkah paling dramatis yang baru diputuskan Belgia untuk mencegah gelombang baru Covid-19 itu adalah peraturan bagi karyawan untuk bekerja dari rumah empat hari seminggu hingga pertengahan Desember, meskipun ada ketidaksetujuan dari beberapa kelompok bisnis.
Perdana Menteri Alexander De Croo pada hari Rabu (17/11/2021) juga mengatakan, pemerintah akan mengamanatkan penggunaan masker dalam ruangan bahkan di tempat-tempat di mana aksesnya diatur oleh izin vaksinasi Covid-19.
Sementara, pemerintah dan wilayah Belgia menolak seruan dari para ahli untuk menutup gemerlap kelap-kelip kehidupan malamnya atas potensi gelombang baru Covid-19.
Pengetatan tersebut mencerminkan bagaimana tingkat vaksinasi Belgia yang relatif tinggi tidak dengan sendirinya melindungi negara itu dari dibanjiri oleh kebangkitan pandemi Covid-19 yang lebih luas di seluruh Eropa.
Jumlah rata-rata kasus harian di negara itu sekarang mencapai 10.000 dan Belgia memiliki salah satu tingkat kasus per kapita tertinggi di Eropa Barat.
Pada hari Selasa, pasien Covid-19 mengambil hampir 30 persen dari kapasitas di unit perawatan intensif, namun kekurangan staf yang memenuhi syarat, menurut Menteri Kesehatan Frank Vandenbroucke.
Sekitar 75 persen dari masyarakat telah divaksinasi lengkap, dengan tingkat mencapai 93 persen di antara orang dewasa di wilayah Flanders yang berbahasa Belanda.
Negara-negara Eropa meluncurkan upaya pembatasan baru dan mencoba untuk mengenjot tingkat vaksinasi, dimana Austria dan Jerman memberlakukan batasan baru yang ketat kepada mereka yang belum maupun tidak bersedia menjalani vaksinasi Covid-19
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas TV/Straits Times