> >

Jumlah Peminat Menurun, Masa Depan Pelajaran Bahasa Indonesia "Terancam" di Australia

Kompas dunia | 16 November 2021, 22:34 WIB
Ilustrasi ruang kelas. Sekolah Australia menyaksikan penurunan minat terhadap pelajaran bahasa Indonesia di kalangan siswa dalam beberapa tahun belakangan. (Sumber: unsplash.com / Ivan Aleksic)

Untuk menyelamatkan program yang disebutnya “sekarat” itu, Devathas bekerja sama dengan sebuah sekolah di Yogyakarta.

Ia memberi kesempatan siswa bergabung forum untuk melatih bahasa Indonesia bersama rekan-rekan siswa dari Yogyakarta.

“Kami harus membuatnya autentik dan membuatnya bermakna, juga melekatkannya dengan kehidupan mereka. Itulah mengapa tur Indonesia dan kemitraan sekolah penting,” kata Devathas dikutip The Age.

Upaya Heathmont College pun mengindikasikan hasil yang bagus. Meskipun kurang populer di kalangan siswa senior, program bahasa Indonesia lebih diminati di tingkat lebih muda.

Di lain pihak, kekurangan jumlah guru juga mengancam program bahasa Indonesia di sekolah-sekolah Australia.

“Indonesia mendapat pukulan ganda karena (pelajaran) bahasanya sudah mengalami penurunan dan dalam lima atau 10 tahun ke depan akan ada lebih sedikit guru yang bisa mengajarkannya,” kata Direktur Eksekutif Yayasan Pendidikan Asia Universitas Melbourne Hamish Curry.

Curry menambahkan, turunnya minat juga dipengaruhi oleh didikan orang tua. Menurutnya, terdapat persepsi umum bahwa Indonesia adalah “negara tak aman” sehingga anak-anak tak minat belajar bahasanya.

Baca Juga: Menatap Era Baru Diplomasi Indonesia-Korea Selatan lewat Mata Kuliah Bahasa Indonesia


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU