> >

Kepolisian Inggris Tetapkan Ledakan di Liverpool Sebagai Aksi Terorisme

Kompas dunia | 16 November 2021, 09:45 WIB
Polisi dan unit penjinak bom mendatangi Rumah Sakit Perempuan Liverpool setelah ledakan bom bunuh diri pada Minggu (14/11/2021) pagi waktu setempat. (Sumber: Peter Byrne/Associated Press)

LONDON, KOMPAS.TV – Pemerintah menetapkan tingkat ancaman teror di Inggris menjadi tinggi, setelah terjadinya ledakan di luar Rumah Sakit Wanita di Liverpool.

Satu orang yang diduga merupakan tersangka tewas dalam peristiwa ini.

Peristiwa ini bermula ketika sebuah taksi meledak di depan Rumah Sakit Wanita di Liverpool, Minggu (14/11/2021) pukul 11.00 waktu setempat, tepat di hari ketika Inggris memperingati para pahlawan mereka yang gugur dalam perang (Remembrance Sunday).  

Sang sopir taksi yang bernama David Perry dinyatakan sebagai pahlawan oleh Wali Kota Liverpool Joanne Andersen, karena telah mengunci tersangka di dalam kendaraan yang meledak.

Kepala Kepolisian Kontra Terorisme North West, Russ Jackson, mengatakan penumpang taksi tampaknya telah membuat alat peledak rakitan yang menyebabkan ledakan. 

Baca Juga: Aksi Heroik Sopir Taksi Liverpool Selamatkan Rumah Sakit dari Bom Bunuh Diri

Jackson mengatakan kepolisian mengetahui identitas penyerang tetapi saat ini belum mempublikasikan identitasnya. 

“Motivasi pria itu belum dipahami", tambahnya. Namun demikian, Kepolisian Inggris telah menetapkan aksi ini sebagai tindakan terorisme.

Seperti dikutip dari BBC, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson akan memimpin pertemuan darurat 'Cobra' pada Senin (15/11) sore sebagai tanggapan atas ledakan itu.

Baca Juga: Taksi Meledak di Liverpool, Tiga Orang Terduga Pelaku Ditangkap

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : BBC, Kompas.com


TERBARU