Demonstran Anti-Vaksin Selandia Baru Protes Pakai Haka, Suku Maori Tak Terima
Kompas dunia | 16 November 2021, 01:25 WIBWELLINGTON, KOMPAS.TV - Demonstran anti-vaksin Selandia Baru diminta berhenti menggunakan tarian haka dalam aksi protes mereka. Aksi demonstran itu ditentang oleh suku Maori yang secara resmi mewarisi tarian tersebut.
Pada Senin (15/11/2021), suku Maori Ngati Toa, pelindung resmi tarian haka Ka Mate, menyampaikan bahwa mereka tak terima identitas budayanya dipakai demonstran anti-vaksin.
“Kami mengutuk penggunaan haka Ka Mate untuk menekankan dan mempromosikan pesan anti-vaksinasi Covid-19. Kami meminta demonstran anti-vaksin dan anti-mandat (protokol kesehatan) untuk menghentikan penggunaan Ka Mate dalam protes mereka sesegera mungkin,” demikian pernyataan suku Ngati Toa dikutip The Guardian.
Pekan lalu, ribuan demonstran anti-vaksin menggeruduk parlemen Selandia Baru dan memeragakan haka untuk menyampaikan pesan protes.
Baca Juga: Live Streaming PM Selandia Baru Diinterupsi Putrinya yang Berusia 3 Tahun
Otoritas Maori sendiri mendukung program vaksinasi sehingga menolak diidentikkan dengan kaum anti-vaksin.
Selain itu, permintaan ini juga terkait kekhawatiran tentang gerakan kedaulatan Maori yang dikooptasi kaum anti-vaksin.
Kaum anti-vaksin berupaya menggaet suku Maori dengan menuduh vaksinasi sebagai “kolonialisasi modern”.
Tingkat vaksinasi di kalangan Maori sendiri tergolong cukup rendah. Kementerian Kesehatan Selandia Baru menyebut 77 persen warga Maori telah mendapatkan vaksin dosis pertama dan 61 persen divaksinasi secara penuh.
Angka itu tergolong rendah dibanding total populasi Selandia Baru yang 90 persen telah divaksin dosis pertama dan 83 persen disuntik dosis lengkap.
Pada Selasa (8/11), di tengah demonstran sayap kanan dan anti-vaksin, sejumlah pemrotes membawa bendera gerakan kedaulatan Maori. Pemimpin Ngati Toa pun mengkhawatirkan hal ini.
Para pemimpin Ngati Toa menyebut sudah banyak pendahulu mereka yang kehilangan nyawa akibat pandemi Flu Spanyol. Mereka pun mendukung vaksinasi untuk menyelamatkan sebanyak mungkin nyawa dari pandemi Covid-19.
“Sikap kami sangat jelas bahwa vaksin Covid-19 adalah perlindungan terbaik yang kita miliki. Kami berkomitmen untuk mendukung whanau (keluarga) kami untuk mendapatkan vaksin secepat mungkin,” kata Helmut Modlik, petinggi otoritas kesukuan Ngati Toa.
Baca Juga: Sekelompok Anak di Selandia Baru Temukan Fosil Spesies Penguin Raksasa
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV