Kepala Biro Al Jazeera Ditangkap Militer Sudan
Kompas dunia | 14 November 2021, 15:39 WIBKHARTUM, KOMPAS.TV - Kepala biro Al Jazeera dilaporkan ditangkap aparat militer Sudan pada Minggu (14/11/2021). Penangkapan itu disiarkan oleh media yang berbasis di Qatar tersebut.
Penangkapan ini hanya sehari setelah protes massal terhadap kudeta militer yang disambut kekerasan aparat.
Al Jazeera mengumumkan bahwa militer Sudan menggeledah rumah kepala biro Al-Musallami Al-Kabbashi lalu menahannya.
Selain mengumumkan penangkapan, Al Jazeera tidak menjelaskan lebih jauh mengenai penangkapan Al-Kabbashi.
Sementara itu, pejabat militer Sudan belum memberikan komentar mengenai penangkapan ini.
Baca Juga: Detik-Detik Gedung Kantor Berita AP dan Al Jazeera di Gaza Diserang Rudal Israel
Al Jazeera sendiri merupakan media yang aktif memberitakan peristiwa pasca kudeta Sudan pada 25 Oktober lalu.
Salah satunya adalah peristiwa pada Sabtu (13/11) lalu. Waktu itu, militer menanggapi arus protes dengan gas air mata dan amunisi aktif hingga menewaskan lima orang di Khartum.
Menurut Komite Dokter Sudan, empat demonstran tewas akibat peluru, sedangkan satu tewas akibat tembakan gas air mata.
Demonstrasi tersebut menentang Panglima Militer Sudan Jenderal Abdul Fattah Al-Burhan yang menunjuk dirinya sendiri menjadi pemimpin dewan pemerintahan Sudan pada Kamis (11/11).
Sebelumnya, demonstrasi juga kerap digelar untuk menentang kudeta militer.
Kudeta tersebut membubarkan dewan pemerintahan transisi Sudan dan menangkap para pejabat sipil, termasuk Perdana Menteri Abdalla Hamdok.
Baca Juga: Sudan Memanas Tentara Tembakkan Gas Air Mata, Demonstran: Militer, Mereka seperti Hewan
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Fadhilah
Sumber : Associated Press